Gembong Narkoba Jose Adolfo Kabur dari Penjara, Presiden Berlakukan Keadaan Darurat

by
Pencarian maksimum gembong narkoba. (Ilustrasi/Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, QUITO – Pemerintah Ekuador mengumumkan keadaan darurat setelah seorang gembong narkoba berbahaya, gembong narkoba dan gangster bernama Jose Adolfo Macias alias Fito, melarikan diri dari penjara dengan keamanan maksimum.

Kaburnya sang gembong narkoba itu sempat memicu kerusuhan di beberapa penjara yang ada di negara yang marak dilanda kekerasan tersebut.

Dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (9/1/2024), Presiden Daniel Noboa, yang menjabat sejak November tahun lalu, mengumumkan mobilisasi tentara selama 60 hari di jalanan dan penjara-penjara Ekuador terhitung sejak Senin (8/1/2024) waktu setempat.

Mobilitas tentara itu dilakukan saat perburuan besar-besaran sedang dilakukan terhadap gembong narkoba dan gangster bernama Jose Adolfo Macias alias Fito, yang dikenal sebagai pemimpin geng kriminal Los Choneros yang berpengaruh di Ekuador.

Fito telah menjalani hukuman 34 tahun penjara atas tindak kejahatan terorganisir, perdagangan narkoba dan pembunuhan sejak tahun 2011. Ini merupakan kedua kalinya dia kabur dari penjara — yang terakhir terjadi tahun 2013 lalu sebelum dia ditangkap kembali usai tiga bulan buron.

Noboa menambahkan bahwa akan ada pemberlakuan jam malam mulai pukul 23.00 waktu setempat hingga pukul 05.00 waktu setempat setiap hari selama keadaan darurat berlangsung.

Keadaan darurat itu, sebut Noboa dalam pernyataan video via Instagram, akan memberikan “semua dukungan politik dan hukum” kepada anggota Angkatan Bersenjata Ekuador yang diperlukan untuk melaksanakan tugas mereka dalam pertempuran melawan “teroris narkotika”.

“Kita tidak akan bernegosiasi dengan teroris atau beristirahat sampai kita memulihkan perdamaian kepada seluruh warga Ekuador,” tegas Noboa.

Kasua kaburnya Fito dari penjara terjadi pada Minggu (7/1) waktu setempat, ketika sang gembong narkoba tidak ditemukan saat polisi menginspeksi penjara di kota pelabuhan Guayaquil, tempatnya ditahan.

Fito yang berusia 44 tahun ini diyakini telah melarikan diri beberapa jam sebelum polisi tiba di penjara tersebut untuk melakukan inspeksi. Juru bicara kepresidenan Ekuador, Roberto Izurieta, menyebut Fito tampaknya sudah mendapatkan informasi lebih dini soal inspeksi kepolisian itu.

“Kekuatan penuh negara ini dikerahkan untuk menemukan individu yang sangat berbahaya ini,” tegas Izurieta saat berbicara kepada televisi lokal.

Dia juga menyebut sistem penjara di Ekuador telah gagal dan mengeluhkan “level infiltrasi” yang dilakukan kelompok-kelompok kriminal.

Kantor jaksa Ekuador, dalam pernyataan terpisah, mengumumkan pihaknya telah memulai penyelidikan atas insiden itu dan mengajukan dakwaan terhadap dua sipir penjara yang “diduga terlibat dalam kaburnya” sang gembong narkoba

Izurieta menyebut Fito yang belajar hukum di dalam penjara, merupakan “penjahat dengan karakteristik yang sangat berbahaya, yang aktivitasnya memiliki karakteristik terorisme”.

“Pencarian terus berlanjut… Dia akan ditemukan, dia hari ditemukan,” tegasnya.

Kaburnya gembong narkoba itu dari penjara sempat memicu kerusuhan di penjara-penjara yang tersebar di enam provinsi di negara tersebut. Para sipir penjara disandera di beberapa lembaga pemasyarakatan yang dilanda kerusuhan. Namun dilaporkan tidak ada korban luka dalam kerusuhan itu. (Kds)