Kota Inklusif, Persani Serahkan Rekomendasi Kepada Pemkot Kupang

by
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kota Kupang, dr. Ari Wijana saat menerima cindramata dari Persani NTT. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Para penyandang Disabilitas melalui Perkumpulan Tuna Daksa Kristiani (Persani) NTT, menyerahkan rekomendasi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, terkait menjadikan sebagai Kota yang Inklusif.

“Pemkot Kupang sangat mendukung, apapun rekomendasi yang diberikan,” ujar Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kota Kupang, dr. Ari Wijana saat membuka
kegiatan di Hotel T-More Kupang, Selasa (12/12/2023).

Ari Wijana yang mewakili Pj. Walikota Kupang menegaskan, Kota Kupang tidak hanya dibangun oleh Non Disabilitas saja, tapi mereka yang Disabilitas memiliki peran
yang besar.

“Sudah bisa lihat hasilnya, kelompok Disabilitas berbuat yang sangat baik untuk
NTT, khususnya Kota Kupang,” ungkap Ari Wijana.

Dia memberi contoh konkrit, dimana saat digelar Para Olimpic Dunia, atlet dari
Kota Kupang yang mewakili Indonesia, berhasil menyabet medali emas dan medali perak.

“Apapun rekomendasinya, kami akan laksanakan. Karena itu kewajiban kami untuk mengayomi semua masyarakat, dengan sama-sama berkolaborasi membangun Kota Kupang kedepan,” tandas dia.

Tentunya rekomendasi ini, lanjut Ari Wijana, lebih fokus lagi ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

“Kebetulan Kota Kupang menjadi ibu kota Provinsi NTT, tentunya kami juga akan
berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi,” kata Ari Wijana.

Sebelumnya, Ketua Persani NTT, Selfina Bete mengakui, selama ini ingin sekali
merangkul kawan-kawan organisasi penyandang Disabilitas dari semua ragam, bukan hanya fisik tapi juga intelektual, hambatan melihat, hambatan mendengar dan hambatan bicara.

“Mereka juga harus bersuara, karena kami saat ini sedang mengadvokasi untuk
menyuarakan hak-hak Disabilitas, sehingga tidak dipandang sebagai objek pembangunan, tetapi subjek pembangunan,” jelas Selfina Bete.

Menurutnya, masih banyak masyarakat yang salah berfikir ketika melihat keterbatasan seseorang, selalu menganggap kaum Disabilitas adalah orang nomor dua, yang tidak memiliki peran dalam membantu perkembangan negara.

“Maka melalui kegiatan ini, kami mau Kota Kupang yang lebih Inklusif. Baik yang
non Disabilitas maupun dengan disabilitas, semuanya bisa terlibat dan berkontribusi dalam mendukung Kota Kupang yang lebih inklusif,” tandas dia.

Pihaknya berharap, teman-teman penyandang Disabilitas semakin percaya diri, tidak malu dan bisa menerima kondisinya sebagai anugerah Tuhan yang terindah, dan tidak pernah menyesal dengan apa yang sudah diberikan.

“Selama ini kalau kami berkarya atau berjuang, masih banyak teman-teman yang
menganggap dirinya tidak bisa, maka dengan kegiatan ini mereka merasa bagian
dari keberagaman manusia,” papar Selfina Bete.

Selfina Bete kembali mengingatkan, jangan menganggap sebagai orang nomor dua untuk dirinya sendiri, tapi sebagai mitra dari pemerintah.

“Mari kita berkolaborasi bersama, untuk mulai mewujudkan kehidupan penyandang
disabilitas, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya,” ajak Selfina Bete. (iir)