Nikel Indonesia Ditolak Oleh Senat Amerika Serikat

by
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat menyampaikan paparannya. (Foto : Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut ada senat Amerika Serikat (AS), yang menentang nikel Indonesia. Namun, setelah Presiden Jokowi melobi Presiden AS Joe Biden, hal yang tidak diinginkan itu tidak terjadi.

“Ya, tadinya ada anggota senat AS yang against lah sama mineral Indonesia, khususnya nikel,” jelas Arifin di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (17/11/2023).

Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melobi Presiden AS Joe Biden dalam pertemuan di Gedung Putih pada Senin (13/11/2023) lalu. Akhirnya, kini Indonesia dan AS sepakat menjalin kerja sama dalam urusan mineral kritis.

Nantinya, kata Arifin, akan ada kelompok kerja untuk merumuskan dan menjalankan kesepakatan tersebut. Ia berharap CMA terbentuk dalam waktu cepat.

“Nikel dulu yang kita bahas karena yang paling kritikal kan nikel,” tegas Arifin.

Arifin menyebut pembentukan CMA akan memberi ruang kepada Indonesia untuk mengekspor nikel ke AS. Kendati demikian, ia menyebut harus ada perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA) antara kedua negara.

Hal serupa juga sempat diungkapkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang  mendampingi Jokowi di AS. Retno mengatakan jika nikel Indonesia tak lagi ditentang AS, ada peluang bisnis yang bisa diraih.

“Jika CMA sudah dimiliki, maka Indonesia dapat memasok kebutuhan baterai kendaraan listrik (EV) di Amerika Serikat secara berkesinambungan dan untuk jangka panjang,” kata Retno dalam keterangan pers di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (14/11/2023). (Kds)