Jawab Tudingan Ketum PDI P Megawati Soal Kecurangan, Fahri Hamzah: Ya Sudah lah

by
Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menanggapi isu ihwal adanya kecurangan di Pemilu 2024, yang disampaikan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Kata Fahrti, pernyataan tersebut hanya sebuah kecurigaan yang dilontarkan oleh partai politik (parpol) yang diduga kerap berlaku curang di pesta demokrasi.

“Kasarnya kita (Prabowo-Gibran), belum tahu cara curang, terus dimarahin, dicurigai curang sama yang sering curang. Aneh juga sebenarnya, tapi ya sudah lah,” kata Fahri kepada wartawan di kantor KPU RI, Jakarta, Selasa kemarin (14/11/2023).

Fahri yang duduk sebagai Wakil Komandan Bravo (Komunikasi) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran ini menyebut, jika selama ini PDI P adalah pemain inti yang menguasai seluruh infrastruktur dan perangkat dalam menyambut pelaksanaan pemilu. Pastinya (PDI P) mengetahui permainan kalau ada kecurangan, mengingat dalam 10 tahun menjadi pemain inti.

“Masalahnya kan PDI P kan pemain inti dalam 10 tahun terakhir kan dia kan pasti, kan dia tahu pasti curangnya ada di mana. Udah ahli banget. Lah kita ini kan pemain lama yang sering dikalahkan,” demikian Caleg DPR RI dari Partai Gelora untuk Dapil Nusa Tenggara Barfat (NTB) I itu.

Diketahui sebelumnya, Ketua Umum DPP PDI P Megawati mengajak masyarakat mengawal proses pemilu agar tidak terjadi kecurangan. Mega menyebut pemilu harus dilangsungkan secara jujur dan adil.

Presiden ke-5 RI itu pada Minggu (12/11/2023) menyinggung soal putusan Majelis Kehormatan MK (MKMK) yang menyatakan Ketua MK, Anwar Usman, melakukan pelanggaran etik berat dalam keputusan perkara nomor 90. Putusan itu yang membuat Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, bisa maju di Pilpres 2024.

“Rakyat jangan diintimidasi seperti dulu lagi. Jangan biarkan kecurangan Pemilu yang akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi. Rekayasa hukum tidak boleh terjadi lagi. Hukum harus menjadi alat yang menghadirkan kebenaran,” kata Megawati. (Ery)