Kaesang Pangarep Jadi Ketum PSI, Ujang Komarudin: Sudah Kuduga

by
Kaesang Pangarep jadi Ketum PSI periode 2023-2028, lewat Forum Kopi Datar Nasional, (Foro: Istimewa)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pengamat politik Ujang Komarudin sudah pernah memperkirakan jika putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep bakal menjadi Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

“Sudah ku duga. Sesuai prediksi saya ketika Kaesang masuk PSI, saya sudah katakan bahwa sepertinya dia akan diproyeksikan menjadi ketua umum, dan kenyataannya begitu, setelah dua hari, Kaesang langsung dijadikan ketua umum,” sebut Ujang Komarudin menjawab beritabuana.co di Jakarta, Selasa (26/9/2023).

Terkait mengenai motifnya, Ujang melihat adanya kepentingan PSI dan Presiden Jokowi, yaitu ayahnya Kaesang dipusaran ini. Motifnya kata dia, ketika Jokowi sudah tidak nyaman lagi di PDI Perjuangan, merasa sudah banyak yang tidak sejalan dengan partainya sendiri.

“Maka bagaimanapun Jokowi harus punya alternatif bisa menata kehidupan politik keluarganya ke depan,” kata Dosen Universitas Al Azhar Indonesia itu lagi.

Karena menurut Ujang, Jokowi paham ketika sudah tidak lagi menjadi presiden 2024 nanti, maka dirinya tidak bisa bergantung kepada PDI P karena seperti diketahui hubungan Jokowi dengan PDI P sering naik turun, panas adem sering tidak baik.

“Nah, dengan masuknya Kaesang ke PSI ini hubungannya makin antiklimaks, makin tidak bagus antara Jokowi dengan Megawati , karena kita tahu bahwa aturan di PDI P ada yang mengatakan satu keluarga satu partai,” jelasnya.

Tentu motifnya lanjut pendiri Indonesia Political Review/IPR itu, kelihatannya PSI mau dibesarkan oleh Jokowi, karena kalau Kaesang sulit untuk membesarkan PSI. Tetapi karena posisi dia sebagai anak presiden, sebagai putra presiden yang punya kekuatan penuh kendali republik ini, maka potensi untuk bisa menaikkan elektabilitas PSI itu bisa dilakukan bahkan targetnya lolos ke Senayan.

“Skemanya tentu akan mati matian akan menggunakan berbagai macam cara untuk bisa menjadikan PSI lolos ke Senayan,” kata Ujang.

Lalu alasan kedua menurut dia, akan berbenturan dengan PDI P, karena seperti diketahui bahwa basis suara PSI mengambil basis suara PDI P, dan jangan lupa relawan Jokowi diarahkan untuk mendukung PSI. Dia juga melihat soal bisa lolos ke Senayan atau tidak tentu ini kelihatannya akan ada operasi khusus atau intervensi kekuasaan.

Lebih jauh Ujang melihat, masuk dan dijadikannya Kaesang menjadi Ketua Umum DPP PSI bukan sebuah pencapaian besar, tetapi sebuah bagian dari politik dinasti. Alasannya, karena kalau bukan anak Jokowi, Kaesang ini tidak mungkin menjadi ketua umum.

“Jadi saya kira begitu saja, karena hak istimewanya itu yakni dia anak Jokowi, maka memungkinkan untuk bisa membawa PSI bisa lebih maju dari sebelumnya,” terang Ujang.

Dia menambahkan, kalau anak muda bukan dari kalangan pejabat atau bukan anak presiden masuk PSI, jelas tidak bakal bisa untuk meningkatkan elektoral PSI itu sendiri, tetapi karena keistimewaan anak presiden yang punya kendali kekuasaan negara ini.

“Kalau bicara dampak dijadikannya Kaesang menjadi ketum PSI untuk pemilu , ya tentu sudah punya skema besar Kaesang dan Jokowi. Skemanya, ya karena harga diri pertaruhan keluarga Jokowi , maka suka tidak suka kelihatannya PSI dijadikan partai yang naik derajat dengan operasi tertentu dengan intervensi kekuasaan,” kata Ujang.

Apakah fatal mengambil seseorang yang kurang berpengalaman dalam politik, menurut Ujang, sejatinya fatal, tidak bagus , tidak sejatinya akan merugikan PSI.

“Tetapi kita tahu bahwa politik indonesia ada faktor-faktor non elektoral yang mempengaruhi, artinya ada faktor keluarga, jabatan kekuasaan faktor operasi yang bisa mendorong Kaesang bisa membawa PSI menjadi lebih baik dari sebelumnya,” ungkap Ujang . (Asim)