KPK Mengaku Sulit Berantas Politik Uang di Tanah Air

by
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata usai RDP dengan para kepala daerah se-NTT. (Foto: iir)

BERITAUANA.CO, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku sulit memberantas praktik politik uang atau money politic yang masih merajalela di Tanah Air. Alasannya, karena politik uang sudah sudah menjadi tradisi atau kebiasaan selama ini.

Pengakuan ini disampaikan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam keterangannya, Selasa (15/8/2023).

Apalagi, lanjut Alex, sebanyak 50 persen masyarakat Indonesia belum sejahtera dan tidak memiliki kualitas pendidikan yang baik. Hal itu lah yang mendorong politik uang masih merajalela di Tanah Air.

“Tidak mudah untuk mengubah suatu kebiasaan atau apa pun namanya yang sudah terjadi selama ini,” katanya lagi.

Terkait hal ini, Alex mengimbau agar masyarakat tak hanya berharap pada calon pejabat publik yang berintegritas. Tetapi tidak kalah pentingnya adalah bagaimana rakyat, masyarakat selaku pemilih itu juga berintegritas.

“Kan kuncinya di sana bagaimana kita mendorong masyarakat itu untuk menolak setiap tawaran atau apa pun,” sambung Pimpinan KPK dua periode ini.

Menurut Alex, tidak jarang uang yang dibagikan dalam praktik politik uang bersumber dari hasil korupsi. Baik bersumber dari APBD maupun APBN.

“Memang dari berbagai survei yang termasuk survei KPK sendiri, uang yang digunakan atau dibagi-bagi itu antara lain, ya itu berasal dari dugaan penyimpangan atau korupsi, otomatis terkait dengan anggaran baik APBN maupun APBD,” pungkasnya. (Asim)