Berawal Dari Keprihatinan, Yusak Subnafeu Dirikan Bank Sampah Ever Green

by
Yusak Subnafeu bersama pemulung langganannya, usai mengumpulkan sampah plastik. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Berawal dari keprihatinan dengan volume sampah di Kota Kupang, yang mencapai lebih 200 Ton/Hari, akhirnya dibangunlah Bank Sampah yang diberi nama Ever Green.

“Ide bentuk Bank Sampah sangat sederhana, karena konsen ingin ikut mengurangi sampah,” jelas koordinator Bank Sampah Ever Green, Yusak Subnafeu saat ditemui di lokasi.

Dikatakan Yusak Subnafeu, kegiatan Bank Sampah sudah dimulai sejak tahun 2022, dan sudah legal dengan mengantongi SK dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang.

“Produksi sudah 500 Kg sampah yang ditangani dari lingkungan masyarakat sekitar, bahkan dari lingkungan lain yang memberi ke kami, lebih banyak pemulung dan anak-anak,” ujar Yusak Subnafeu.

Diakui Yusak Subnafeu, dia sudah sering memberikan edukasi kepada masyarakat, untuk sementara masih masih pilah sesuai jenis plastiknya.

“Kita juga sudah kerjasama dengan jejaring Bank Sampah di Surabaya, untuk bisa diolah. Karena kita masih belum memiliki sarananya, seperti mesin cacah. Teman baru miliki mesin kompres untuk padatkan sampahnya, kita packing setelah itu baru dikirim,” tambahnya.

Dijelaskan Yusak Subnafeu, dari sisi keuntungan belum banyak diperoleh, tapi tetap semangat untuk menjalankan usaha tersebut.

“Prinsip kita dari Rp1.000 menjadi Rp 10.000, dari Rp 10.000 menjadi Rp 100.000, sehingga mendorong kita untuk terus berusaha,” papar Yusak Subnafeu.

Menurutnya lagi, pemulung yang datang untuk menjual sampahnya, lebih memilih untuk dibayar tunai, berbeda dengan anak-anak yang datang, mereka bersedia untuk dikumpulkan dahulu.

“Kalau anak-anak dikumpulkan dulu sampai Rp 50.000 baru diambil uangnya. Bahkan ada yang sampai 6 bulan, sehingga mereka bisa memanfaatkan uang tersebut,” tandas Yusak Subnafeu.

Dikatakan Yusak Subnafeu, penanganan sampah harus dari Hulu ke Hilir, dimana Hulunya adalah rumah tangga dan Hilir adalah Tempat Pembuangan Akhir.

“Kita harus bisa menangani sampah dengan Reduce, Reuse, Recycle (3R), atau Mengurangi, Menggunakan ulang dan Mendaur ulang, sehingga sampah yang dibawa ke TPA hanya berupa Residu, atau sisa-sisa sampahnya,” tegas Yusak Subnafeu.

Pihaknya berharap, akan muncul Bank-Bank Sampah di setiap lingkungan, sehingga bisa mengatasi masalah sampah di Kota Kupang. (iir)