Tertinggi Jumlah Kematian Jemaah Haji Tahun 2023, Mencapai 688 Jemaah

by
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet). (Foto: BS)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kementerian Agama melaporkan sebanyak 688 jemaah haji asal Indonesia meninggal di Arab Saudi selama penyelenggaraan ibadah haji 2023. Angka kematian jemaah tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2015. Oleh karena itu, Kemenag diminta harus sangat serius menangani hal tersebut.

“Kemenag bersama jajarannya agar memberikan atensi serius terhadap persoalan tingginya angka kematian jemaah haji tahun ini. Salah satunya dengan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan ibadah haji 2023, termasuk kesiapan petugas haji, kesiapan jemaah hingga penanganan khusus bagi jemaah yang masuk kategori risiko tinggi. Dengan begitu diharapkan, faktor yang menjadi penyebab tingginya angka kematian jemaah di musim haji tahun ini dapat diketahui secara jelas disamping dapat segera dibenahi,” pinta Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet), dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/7/2023)

Bamsoet meminta kepada pemerintah untuk dapat memberikan prioritas keberangkatan haji utamanya kepada jemaah lansia maupun yang masuk risiko tinggi. Namun dengan tetap memastikan calon jemaah tersebut dalam kondisi sehat serta telah memenuhi syarat/ketentuan keberangkatan ibadah haji yang ditetapkan, seperti batas usia hingga faktor kondisi kesehatan lainnya.

Kemudian, Kemenag dan seluruh panitia penyelenggara haji, agar lebih mematangkan persiapan dan kesiapannya dalam pelaksanaaan haji berikutnya khususnya apabila kondisi cuaca atau iklim di tanah suci sedang mengalami peningkatan. Mengingat kondisi tersebut menjadi tantangan berat bagi para jemaah saat beribadah, disamping juga bisa memicu heat exhaustion sampai heat stroke yang juga menjadi salah satu faktor penyumbang tingginya angka kematian jemaah di musim haji tahun ini.

Selain itu, Bamsoet juga meminta komitmen emerintah dalam hal ini Kemenag bersama PPIH untuk terus berupaya meningkatkan kualitas kesiapan serta persiapan penyelenggaraan ibadah haji untuk musim-musim haji berikutnya, termasuk dalam mengoptimalkan pengawasan serta penanganan kondisi fisik dan mental jemaah guna menanggulangi peningkatan kejadian masalah saat pelaksanaan ibadah haji.

“Saya ingatkan dengan kesiapan serta persiapan yang lebih matang, pasti mampu menekan angka kematian pada jemaah,” pungkas Bamsoet. (Kds)