Respon Program GSM Bupati Lumajang, SMPN 2 Pasirian dan Pesantren Skill Nurul Hayat Pelopori Program Sekolah Santri

by
Foto Istimewa

BERITABUANA.CO, JAKARTA– Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq pada 2018 lalu mencanangkan Program Gerakan Sekolah Mengaji (GSM) yang garis besarnya agar siswa jenjang sekolah SD dan SMP Negeri berakhlak mulia yang dididik dengan nilai keagamaan.

Merespon Surat Edaran GSM dari Bupati Lumajang tersebut, Kepala SMP Negeri 2 Pasirian, Bapak Ngadiono, MM melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU) Program Sekolah Santri dengan Pengasuh Pondok Pesantren Skill Nurul Hayat, KH. Muhammad Nur Hayid. MoU tersebut ditandatangani pada tahun 2019.
Pondok Pesantren Skill Nurul Hayat dipilih sebagai mitra karena secara geografis berada dalam satu komplek yang sama dan akses keluar masuk siswa SMPN2 Pasirian pun melewati salah satu pintu pesantren.

Setelah MoU tersebut, Direktur Pengelola Pesantren Skill Nurul Hayat, Ustadz Hafizh Idri Purbajati beserta beberapa unsur dari sekolah dan pesantren antara lain Koordinator Sekolah Santri Drs. Imam Wahyudi, MM, Guru PAI Sodiqin, S.Ag dan seluruh Ustadz Pesantren langsung bergerak cepat melakukan rapat teknis dan menyusun kurikulum demi terlaksananya program sekolah santri.

Hafizh menuturkan, pada implementasinya, program sekolah santri inipun berjalan dengan melakukan formalisasi kegiatan keagamaan bagi siswa. Pada jam terakhir KBM, siswa akan diarahkan masuk untuk Salat Dzuhur berjamaah, sesudahnya akan masuk kelas dan mendapat materi dari Ustadz Pesantren selama 90 menit.

“Goals dari Program Sekolah Santri ini adalah setelah lulus siswa-siswi SMPN 2 Pasirian menguasai tiga kemampuan Dasar seorang Muslim, yakni Hafal Bacaan Sholat, Fasih membaca Qur’an, Paham Fiqih Dasar dan mampu menulis Arab dengan Baik,” kata Hafizh.

“Keberadaan Program Sekolah Santri ini diharapkan menjadi terobosan dalam memadukan antara pendidikan agama berbasis kepesantrenan dan umum di Sekolah Negeri,” sambung Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.

Hingga 2023 program ini setidaknya telah menjangkau 1000 siswa dan mengurangi angka buta Baca Tulis Quran secara signifikan.(Hafizh/FDL87)