BERITABUANA.CO, KUPANG – Pendaftaran Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) disaat Injury Time pada Minggu (14/5/2023) merupakan harinya Tuhan.
“Hari ini harinya Tuhan, sehingga kita berharap mendapat Ridho dari Tuhan,” ujar Ketua DPW PPP NTT, Djainudin Lonek usai mendaftar di KPU Provinsi NTT, Minggu (14/5/2023).
Dikatakan Djainudin Lonek, Partai berlambang Ka’bah ini telah melakukan pendaftaran Bacalegnya secara serentak, dimasing-masing daerah yang ada di Indonesia.
“Hari ini PPP telah mengajukan 65 Kader kami, untuk kursi DPRD Provinsi NTT. Jadi kami maju full dan telah diterima oleh KPU Provinsi NTT,” tandas Djainudin Lonek.
Dokumen yang diajukan tersebut, kata Djainudin Lonek, saat proses pemeriksaan berkas sudah dinyatakan lengkap, yang mana selanjutnya akan diverifikasi dengan berkas lainnya.
“Kita berharap, berkas yang sudah kami ajukan ini, memang sudah lengkap sesuai dengan persyaratan, sehingga tidak mengalami kendala kedepannya,” harap Djainudin Lonek.
Diakui Djainudin Lonek, sepanjang sejarah sejak PPP ada bersama dua partai lainnya yakni Golkar dan PDIP, selalu mendapat satu kursi.
“Begitu juga saat era Reformasi, kita dapat satu kursi dari Dapil 6 meliputi Kabupaten Flores Timur, Lembata dan Alor. Setelah itu sempat hilang satu periode, tapi di periode berikutnya rebut kembali kursi, tapi dari Dapil yang berbeda, yakni Dapil 3 meliputi seluruh Daratan Sumba,” tandasnya.
Untuk perhelatan Pileg 2024 mendatang, lanjut Djainudin Lonek, mengajukan full 65 Bacaleg untuk DPRD Provinsi NTT dari 8 Dapil.
“Kita terapkan Teori Kemungkinan, yakni jika kita memasang kader yang banyak sesuai jumlah kursi, serta melakukan sosialisasi dan mengedepankan ketokohan, sancat memungkinkan dapat peluang besar meraih kursi,” tegas Djainudin Lonek.
Dirinya optimis bisa meraih target yang ditetapkan, mengingat PPP memiliki kader yang bagus-bagus untuk bertarung dalam perhelatan politik pada 14 Februari 2024 mendatang.
“Saya juga selalu mengajak para kader PPP untuk berkampanye secara sehat, santun, dan hindari kampanye hitam dengan menyerang Bacaleg dari partai lain,” jelas Djainudin Lonek.
Hal ini perlu diingatkan, lanjut Djainudin Lonek, mengingat kegiatan politik itu hanya berlangsung sesaat saja, tetapi semangat dan rasa persaudaraan akan tetap abadi sampai selama-lamanya. (iir)
