Siaga KTT ASEAN, Dirut PLN Kawal Langsung Sistem Kelistrikan Lewat Command Center di Labuan Bajo

by
Dirut PT. PLN (Persero), Darmawan Prasodjo turun langsung kawal sistem pelistrikan di KTT ASEAN. (Foto: ist)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengawal langsung sistem kelistrikan lokasi-lokasi penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT ASEAN), melalui Pos Komando atau Command Center kelistrikan di Labuan Bajo.

Lewat Command Center kelistrikan ini, penyaluran listrik mulai dari pembangkit, jaringan transmisi dan distribusi, hingga kondisi Uninterruptible Power Supply (UPS) di lokasi-lokasi penyelenggaraan KTT ASEAN bisa dipantau dan diatur secara real time.

Siaran pers Humas PLN UIW NTT, Selasa (9/5/2023) menjelaskan, keberadaan Command Center kelistrikan merupakan salah satu buah transformasi digital, yang dilakukan PLN. Dulu, proses pengaturan sistem kelistrikan untuk event berskala internasional terfragmentasi, dilakukan dari masing-masing lokasi infrastruktur kelistrikan. Saat ini dengan digitalisasi semua sudah bisa dilakukan secara unified, dapat dimonitor dan dikontrol langsung dari satu lokasi.

“Lewat pemantauan secara real time ini, kami bisa langsung gerak cepat mengambil keputusan, memberikan komando kepada petugas, dan mengeksekusinya di lapangan sehingga listrik dapat terus andal,” jelas Darmawan Prasodjo.

Sama seperti event-event internasional sebelumnya, kata Darmawan Prasodjo,
PLN juga menerapkan skema listrik tanpa kedip atau Zero Down Time (ZDT), lewat pasokan berlapis pada gelaran KTT ASEAN ini. PLN menyiapkan tiga lapis pasokan atau three lines of defence untuk 12 lokasi venue utama.

“Pada lapis pertama, PLN menggunakan 70 unit Uninterruptible Power Supply (UPS). Pada lapis kedua, UPS tersebut terhubung dengan jaringan kelistrikan PLN dengan keandalan tingkat tinggi. Sementara, pada lapis ketiga terdapat backup 31 unit genset mobile dan 35 unit gardu bergerak,” urainya.

Ditegaskan Darmawan Prasodjo, KTT ASEAN ini akan menjadi wajah Indonesia di mata dunia. Untuk itu semua persiapan harus kita lakukan dengan maksimal. Backup system ini juga disiapkan, agar aliran listrik ke tempat acara tetap kontinyu jika terjadi gangguan pada pasokan utama kelistrikan.

“Jelang pelaksanaan rangkaian kegiatan KTT ASEAN, beban listrik di Labuan Bajo mulai mengalami peningkatan. Beban puncak kelistrikan tercatat 86,4 megawatt (MW) pada Minggu (7/5) pukul 18.30 WITA. Meningkat 3,1 MW dari hari biasa sebelum gelaran KTT ASEAN,” jelas dia.

Darmawan juga memprediksi beban puncak saat berlangsungnya acara KTT ASEAN mencapai 89,93 MW. Dengan daya mampu pasok sebesar 105 MW, dirinya yakin cadangan daya yang ada masih sangat mencukupi.

“Pengisian daya kendaraan listrik masing-masing SPKLU juga dapat dipantau dalam satu dashboard khusus di command center. Sehingga kita bisa lakukan monitoring pengisian daya secara real time dan SPKLU mana yang sedang di gunakan,” papar dia.

Hal ini, aku Darmawan Prasodjo,sangat memudahkan kita dan Paspampres dalam mengatur lokasi pengisian daya kendaraaan listrik. (*/iir)