Panglima TNI Yudo Jalankan Operasi Penyelematan, Ribuan WNI di Sudan Segera Dievakuasi

by
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Operasi penyelamatan WNI yang sampai saat berada di Sudah segera dilakukan. Saat ini WNI yang berada di Sudan jumlah diperkirakan ribuan.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menjelaskan operasi penyelamatan akan dilakukan  dengan  evakuasi yang sudah di pertimbangkan dengan matang.

Tercatat ada 1.209 WNI berada di Sudan. Sebanyak 291 di antaranya telah berada di Port Sudan menunggu diberangkatkan ke Jeddah, Arab Saudi.

Yudo mengatakan warga Indonesia akan terlebih dahulu dievakuasi menuju Jeddah melalui jalur laut.

“Kita sementara ini perintahnya untuk mengambil dari Port Sudan terlebih dulu nanti apakah ke depan ngumpulnya di Khartoum. Kemarin Khartoum itu infonya saya dengar sudah diangkut pakai (kapal) ferry ke Jeddah melalui jalur laut,” kata Yudo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (24/4/2023).

Jadi, kaya Yudo, warga Indonesia yang telah tiba di Jeddah akan segera diberangkatkan ke Indonesia. Mereka akan dievakuasi menggunakan pesawat komersial.

“Nanti setelah di Jeddah ini kemungkinan akan menggunakan pesawat komersial. Kita sementara ini yang darurat dulu. Nanti berikutnya setelah ini kita laksanakan, kita menunggu perintah berikutnya,” kata Yudo.

Yudo belum merinci bagaimana teknis keberangkatan WNI dengan pesawat komersil tersebut. Namun dia menyebutkan pihak TNI siap dengan semua kemungkinan yang ada, termasuk menambah pesawat jika dibutuhkan.

Yudo mengungkapkan kondisi terkini Sudan mengkhawatirkan dan berbahaya bagi WNI yang berada di sana. TNI ditugaskan untuk segera melakukan evakuasi terhadap para WNI di Sudan.

Sebanyak 39 anggota TNI akan berangkat dalam misi evakuasi ke Sudan, Selasa (25/4/2023) besok. Mereka terdiri atas dokter, Badan Intelijen Strategis (BAIS) hingga Kopasgat (Komando Pasukan Gerak Cepat).

Yudo meminta prajurit yang diberangkatkan selalu fokus dalam bertugas dan mengidentifikasi semua risiko yang bisa muncul tiap saat. Kemudian, tim evakuasi untuk selalu berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri atau KBRI.

“Laksanakan koordinasi dan komunikasi dengan Kemenlu, atasan pertahanan dan jajaran KBRI serta pihak terkait di Sudan. Yakinkan kalian mendapatkan informasi terkini sehingga dapat melakukan tugas dengan baik. Selalu aware dan update terhadap situasi dan kondisi di lapangan,” pungkasnya. (Ram)