Paus Fransiskus Bilang Idiologi Gender, Idiologi Paling Berbahaya

by
Paus Fransiskus / ISTIMEWA

BERITABUANA.CO, VATIKAN – Paus Fransiskus menyatakan bahwa ideologi gender adalah salah satu kolonisasi idiologi yang paling berbahaya.

“Mengapa berbahaya? Karena mengaburkan perbedaan dan nilai laki-laki dan perempuan,” kata paus dalam wawancara dengan surat kabar La Nacion Argentina dikutip dari RT, Minggu (12/3/2023)

Paus berpendapat para pendukung transgender naif jika mereka percaya bahwa berada di “jalan menuju kemajuan”.

Paus sendiri telah berulang kali berbicara menentang terhadap teori transgender selama bertahun-tahun, bahkan ketika dia menekankan perlunya menyambut dan memberikan pelayanan pastoral bagi orang-orang transgender.

Misalnya, dia menyamakan ideologi gender dengan senjata nuklir dan manipulasi genetik, dan dia memperingatkan bahwa itu adalah bagian dari “perang global” melawan pernikahan dan keluarga.

Paus acap kali menggunakan istilah “kolonisasi ideologis” untuk merujuk pada kasus-kasus di mana organisasi dan pemerintah yang berpengaruh meminta negara-negara berkembang menerima aborsi, kontrasepsi, dan nilai-nilai Barat sebelum diberikan bantuan uang.

Misalnya, dia mengatakan kepada para uskup Katolik pada 2016 bahwa anak-anak sekolah diajari mereka dapat memilih jenis kelamin mereka.

“Mengapa mereka mengajarkan ini? Karena buku-buku itu disediakan oleh orang dan lembaga yang memberi Anda uang,” katanya.

Sebelumnya Paus juga mengatakan kepada La Nacion bahwa transgenderisme mengabaikan perbedaan yang tak terhindarkan antara pria dan wanita. “Semua umat manusia adalah ketegangan perbedaan,” katanya.

“Itu tumbuh melalui ketegangan perbedaan. Masalah gender menipiskan perbedaan dan membuat dunia menjadi sama, semua membosankan, semuanya sama, dan itu bertentangan dengan panggilan manusia,” tuturnya.

Kongregasi Pendidikan Katolik, kantor Vatikan yang memberikan bimbingan resmi kepada sekolah-sekolah Katolik, mengeluarkan dokumen pada Juni 2019 yang menolak ideologi gender sebagai “tidak lebih dari konsep kebebasan yang membingungkan dalam ranah perasaan dan keinginan.”

Dikutip Russia Today, Paus menambahkan bahwa teori semacam itu berusaha untuk “memusnahkan konsep alam”. (Kds)