Sedih! Korban Meninggal Gempa Turki – Suriah Sudah Mencapai 45.000 Jiwa Lebih

by
Gempa Turki - Rusia. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, TURKI – Sampai saat proses evakuasi akibat gempa Turki-Suriah masih terus dilakuka. Sementara sudah terhitung lebih dari 45 ribu orang meninggal dunia.

Dari 45 ribu jiwa yang sudah terhitung tersebut diperkirakan akan terus meningkat. Gempa bumi itu juga menyebabkan sekitar 264 ribu apartemen di Turki hancur lebur, banyak pula korban yang masih hilang dalam bencana terburuk di negara itu.

Reuters, menyebutkan korban tewas di Turki yang tercatat sudah mencapai 39.672 orang, sedangkan di Suriah tercatat sebanyak 5.800 kematian. Namun, jumlah korban jiwa di Suriah sudah lama tidak dilaporkan lagi perkembangannya.

Sementara itu, berbagai negara telah mengirimkan tim penyelamat untuk gempa yang melanda Turki dan Suriah.

Banyak tim penyelamat internasional telah meninggalkan zona gempa yang luas, tim domestik terus mencari melalui bangunan yang rata dengan tanah pada Sabtu (18/2/2023).

Hal itu dilakukan dengan harapan ditemukan lebih banyak korban selamat. Walaupun, para ahli mengatakan sebagian besar penyelamatan terjadi dalam 24 jam setelah gempa bumi.

Sebelumnya, Osman Halebiye (14), dan Mustafa Avci (34), berhasil diselamatkan di kota Antakya, Turki. Saat Avci dibawa pergi, dia melakukan panggilan video dengan orang tuanya, yang menunjukkan bayinya yang baru lahir.

“Saya benar-benar kehilangan semua harapan. Ini benar-benar keajaiban. Mereka mengembalikan putra saya kepada saya. Saya melihat puing-puing dan saya pikir tidak ada yang bisa diselamatkan hidup-hidup dari sana,” kata ayahnya, dilansir Reuters, dikutip Sabtu (18/2/2023).

Untuk diketahui, sebanyak sembilan orang diselamatkan dari puing-puing di Turki termasuk dua bersaudara berusia 17 dan 21 tahun, Selasa. Mereka ditarik dari reruntuhan blok apartemen di provinsi Kahramanmaras.

Kantor berita Anadolu milik negara mengidentifikasi mereka sebagai Muhammed Enes Yeninar yang berusia 17 tahun dan saudara laki-lakinya, Baki Yeninar yang berusia 21 tahun, yang diselamatkan setelahnya.

Mereka berdua ditempatkan di ambulans dan dibawa ke rumah sakit. Kondisi mereka tidak jelas. Sementara tiga wanita lainnya, dua di provinsi Hatay dan satu di kota Kahramanmaras, juga diselamatkan pada Selasa, lapor media Turki.

Di samping itu, anjing penyelamat terlatih diterjunkan di upaya penyelamatan gempa Turki-Suriah. Setidaknya mereka telah membantu menemukan korban yang terkubur di bawah lapisan beton dan tidak terdeteksi selama operasi penyelamatan di Turki pasca gempa, mengutip Aljazeera.

Di antara kelompok penyelamat itu adalah REDOG, tim sukarelawan K9 dari Swiss, yang berada di kota Iskenderun, Turki. Mereka bekerja dengan tim GEA lokal, kelompok pencarian dan penyelamatan yang semuanya sukarelawan.

Anjing penyelamat datang dari berbagai negara. Termasuk El Salvador, Jerman, Meksiko, Qatar, Korea Selatan, Swiss, Ukraina, dan Amerika Serikat (AS).

Adapun, pasca gempa, muncul insiden penjarahan di Turki. Presiden Erdogan mengatakan pada pekan lalu pemerintahnya akan menindak mereka yang terlibat dalam penjarahan atau pelanggaran hukum.

Sebelumnya muncul laporan tentang penjarahan toko dan bangunan yang rusak di Turki. Sehingga meningkatkan kekhawatiran keamanan negara.

“Kami telah menyatakan keadaan darurat,” katanya saat berkunjung ke zona bencana, menurut Reuters.

“Artinya, mulai sekarang, orang-orang yang terlibat penjarahan atau penculikan harus tahu bahwa tangan tegas negara ada di belakang mereka.” (Kds)