BERITABUANA.CO, KUPANG – Gubernur Nusa Tenggara Timir (NTT) Viktor B. Laiskodat turun langsung bersama Penjabat (Pj) Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh melakukan pemantauan harga di Pasar Kasih Naikoten, Selasa (14/2/2023). Pemantauan tersebut melibatkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Pimpinan Bulog Divre NTT, Forkopimda Tingkat Kota Kupang, Sekda Kota Kupang, Para Asisten Setda Kota Kupang, Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTT, pimpinan perangkat daerah terkait, Direktur Utama PD Pasar Kota Kupang beserta jajaran, Camat Kota Raja serta Lurah Naikoten I.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan berkesempatan menemui para pedagang dan berdoalah, tentang perkembangan harga di pasar. Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi adalah cabai rawit yang mencapai Rp 120 Ribu/kg.
Menanggapinya hal itu, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat langsung minta Kadis Pertanian Provinsi NTT, untuk segera menyikapi agar segera diintervensi sehingga harga cabai tidak terus melonjak naik.
Saat menemui para penjual daging, Viktor Laiskodat diminta untuk segera menertibkan oknum, yang menjual daging secara bebas di pinggiran jalan Kota Kupang.
Selain rentan dengan penyebaran virus, menurut mereka para penjual di pinggir jalan tidak memberi kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), karena tidak dipungut retribusi seperti mereka yang berjualan di dalam pasar.
Menyikapi itu Viktor Laiskodat memastikan persoalan ini akan dibahas lebih lanjuti, dalam rapat bersama pihak terkait.
Pada kesempatan yang sama Penjabat Walikota Kupang, George Hadjoh emgakui pihaknha sudah menginstruksi Kasat Polisi Pamong Praja Kota Kupang beserta jajarannya, untuk segera melakukan penertiban terhadap para penjual daging di pinggir jalan.
Di sela pemantauan, Viktor Laiskodat juga mengajak Kapolres Kota Kupang Kota bersama Dandim 1604, untuk turut serta dalam upaya penertiban di pasar.
“Tidak hanya menertibkan penataan Pasar, dari para penjual yang memanfaatkan badan jalan, tapi juga menertibkan para spekulan yang bermain harga barang di pasar,” pinta Viltor Laiskodat seraya juga menjelaskan kalau pihaknya juga berencana akan menggelar pertemuan bersama para distributor, untuk mencari tahu penyebab kenaikan harga barang agar bisa dikendalikan. (Iir)