Dishub Depok Tutup Lima Putaran Jalan Boulevard GDC

by
Salah satu putaran depan Jl. Mandor Samin telah ditutup Dishub Kota Depok (foto: rik)

BERITABUANA.CO, DEPOK – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok menutup 5 akses putaran atau U-Turn, disepanjang Jalan Boulevard Grand Depok City, Kecamatan Cilodong, Rabu (25/1/2023). Pasalnya, tingkat kecelakaan di ruas jalan tersebut cukup tinggi pasca jalan diperbaiki.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Eko Herwiyanto kepada wartawan mengatakan, rencananya sebanyak enam putaran U-Turn di sepanjang Grand Depok City (GDC) ditutup, namun akhirnya hanya menutup lima putaran.

“Berawal dari pasca Jalan Raya Boulevard GDC dibangun oleh DPUPR Depok, itu kan kondisinya jadi bagus, dan itu memungkinkan pengendara roda dua dan empat memacu kecepatan diatas yang diperbolehkan,” ujarnya.

Kelima putaran yang ditutup di antaranya jembatan Mandor Samin, depan Gedung PGRI, depan Al-Azhar, depan Cluster De’Caspia dan depan Lantana. Sedangkan putaran PLN batal ditutup, lantaran harus berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa barat.

“Penutupan dimaksudkan untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan dan mengurangi angka kecelakaan di Jalan Boulevard GDC,” katanya.

Eko menyebut, keputusan penutupan putaran tersebut atas kesepakatan bersama pemerintah, kepolisian dan warga. Pihaknya sudah melakukan upaya pencegahan dengan memasang rambu, lampu kedip peringatan hingga pita kejut. Tapi, pengendara tidak menghiraukan rambu yang telah dipasang dan kecelakaan masih terus terjadi.

“Kami sudah melengkapi dengan rambu sepanjang Boulevard GDC, terutama di segmen I dari Simpang Melati sampai PLN. Kemudian kami membuat pita kejut di setiap menjelang gerbang cluster dan lampu kedip sebagai peringatan. Tapi masih terjadi kecelakaan yang terjadi di ruas tersebut karena banyak yang tidak hiraukan batas maksimal kecepatan dan kurang hati-hati” jelasnya.

Setelah melalui proses evaluasi dan mendengar masukan dari sejumlah pihak, akhirnya diambil keputusan untuk melakukan penutupan. Bahkan warga sepakat mendukung penutupan tersebut.

“Dari hasil keputusan bersama adalah mengurangi U-Turn yang ada, dari eksisting saat ini 13 sepanjang simpang PLN KSU sampai sektor Melati, yang kami evaluasi berkurang enam menjadi sisa tujuh putaran,” terangnya.

Dalam mengambil keputusan, pihaknya melibatkan banyak pihak serta kajian yang matang. Tiap putaran dilakukan kajian dan diskusi hingga diputuskan putaran mana saja yang ditutup. Pihaknya juga mempertimbangkan mobilitas warga sehingga tidak menutup semua putaran.

“Itu evaluasi dari U-Turn ke U-Turn kami diskusikan, tidak ujug-ujug dikurangi. Semenjak kami rapat, kami tinjau di lapangan, kami sepakati ada enam U-Turn yang kami tutup. Kami sosialisasikan pada masyarakat melalui Camat, Lurah, sosmed dan media luar ruang. Hasil pengambilan keputusan atas dasar bersama dan ini juga aspirasi warga,” pungkasnya. (Rki)