Andi Mallarangeng Ngaku Demokrat Terpaksa Bangun Koalisi Dengan NasDem dan PKS

by
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengaku kalau partainya terpaksa membangun koalisi (Koalisi Perubahan) dengan Partai NasDem dan PKS, dalam mengusung mantan Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai calon presiden, lantaran wajib memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold/PT 20 persen.

“Kalau presidential threshold 0%, maka semua partai kemungkinan besar akan ajukan kadernya sendiri atau ketumnya bahkan sebagai calon presiden,” kata Andi Mallarangeng dalam acara adu perspektif dengan tema ‘Jadi Nggak Jadi Koalisi Pendukung Anies’ seperti disiarkan di YouTube detikcom, Senin (21/11/2022).

Lanjut Andy, kalau presidential threshold mestinya 0%, dengan situasi pemilu serentak antara pileg dan pilpres. Tapi karena tidak, maka Demokrat dan NasDem juga PKS, termasuk juga partai-partai politik lain —yang tidak memenuhi PT 0%— harus lakukan kompromi.

“Kami bertiga (Demokrat, NasDem dan PKS), juga sadar bahwa sendirian nggak mungkin, kursi kita kurang, begitu juga NasDem, begitu juga PKS. Tapi Bert iga, kita bisa mencalonkan, kan dari 3 partai ini hanya bisa 1 capres dan 1 cawapres,” ujarnya.

Andi juga menyebut kondisi serupa dialami koalisi Gerindra dan PKB. Dan hanya PDIP yang bisa bebas memilih capres dan cawapres untuk 2024.

“Kalau di PDIP sendirian nggak perlu pakai siapa-siapa, sendirian bisa sendiri. Nah kami harus bertiga, karena itu harus kompromi dalam situasi sekarang ini,” tambah eks Menpora era pemerintahan SBY itu.

Kendati demikian, Andi lantas menyebut kondisi saat ini lebih baik daripada Pemilu 2019. Karena koalisi antar partai politik dibangun jauh-jauh hari, tidak last minute.

“Urusan tidak ada aturan sekarang, justru sekarang ini kalau kita bandingkan yang lalu-lalu, yang lalu-lalu itu last minute, yang kemarin aja 5 tahun lalu sudah di seberang,” ujar Andi Mallarangeng.

Namun, pernyataan Andi Mallarangeng ini disanggah Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah. Dia menyebut koalisi NasDem, PKS, dan Demokrat juga last minute.

“Tapi ini last minute juga, tapi ini last minute juga,” sanggah Fahri yang lantas menyinggung apa yang diusahakan Koalisi Perubahan merupakan bohong-bohongan.

Andi Mallarangeng kembali menegaskan pihaknya berusaha. “Kalau menurut Anda (Fahri Hamzah) bohong bohongan, menurut kami berusaha keras.

Paling tidak kita berusaha itu,” jawab Andi Mallarangeng, menimpali sindiran Fahri Hamzah tersebut. (Ery)