Indonesia Berhasil Bikin Para Pemimpin Dunia Rileks Selama Perhelatan KTT G20 di Bali

by
Gelora Talk bertajuk 'Mampukah Indonesia menjadi juru Damai Lewat Presidensi G20', Rabu (16/11/2022) sore. (Foto: GMC)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Eks Duta Besar Indonesia untuk Australia dan Tiongkok Prof Imron Coton memuji Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang berhasil membuat para pemimpin dunia rileks dan menghindarkan terjadinya konflik selama perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty/G20 di Nusa Dua, Bali.

“Presiden Jokowi membuat orang rileks dengan modal sosial capital kita. Bahkan Presiden Joe Biden sampai mengatakan, kalau bisa saya tinggal di Bali dan tidak mau pulang. Saya kira ini luar biasa apresiasinya, dan sosial capital ini tidak dimiliki India sebagai Presidensi G20 berikutnya,” kata Imron dalam Gelora Talk bertajuk ‘Mampukah Indonesia menjadi juru Damai Lewat Presidensi G20’, Rabu (16/11/2022) sore.

Sebagai negara terbesar keempat penduduknya di duna, Indonesia,kata Imron, memiliki kemampuan sebagai juru damai, apalagi hal ini telah diatur dalam konstitusi untuk ikut serta menjaga perdamaian dunia.

“Menjadi ketua atau tidak menjadi ketua apapun, Indonesia wajib menjalankan tugas konstitusinya yaitu menegakkan perdamaian dunia. Jadi  saya kira kita mampu, kita punya modal sebagai salah satu negara terbesar di dunia,” sebut dia.

Imron menegaskan, konstitusi telah menugaskan Indonesia sebagai juru damai atau penengah. Indonesia bisa diterima semua negara, karena relatif tidak punya musuh. Tidak seperti India, ketua Presidensi G20 berikutnya yang bermusuhan dengan China dan Pakistan.

Karena itu, perhatian seluruh dunia tertuju kepada Indonesia berharap menjadi juru damai untuk mengkahiri perang Rusia-Ukraina agar tidak berdampak lebih lanjut pada krisis global.

“Itu sebenarnya bukan tugasnya G20, tapi tugasnya PBB yang sekarang ini sudah praktis tidak mempunyai gigi lagi. Organisasinya sudah tidak mampu mengatasi menghadapi tantangan zaman, oleh karena itu PBB perlu direformasi,” ujarnya.

Imron menambahkan, keberhasilan mengumpulkan 17 kepala negara dan pemerintahan, serta pemimpin lembaga-lembaga penting di dunia sudah sangat baik, sudah melampaui 50 persen plus 1.  Menurutnya, kehadiran Presiden AS Joe Biden dan Presiden China  Xi Jinping Presiden China dalam KTT G20 sangat melegakan dunia, meskipun Presiden Rusia Vladimir Putin tidak hadir.

“KTT G20 berhasil menghasilkan deklarasi baru mengenai pandemic fund. Amerika juga berkomitmen untur menyisihkan sekitar 700 Miliar dolar AS untuk masa transisi energi hijau untuk Indonesia. Secara garis besar pelaksanaan KTT G20 sudah cukup berhasil,” pungkasnya. (Ery)