Tak Terima di PHK, Karyawan Twitter Gugat ke Pengadilan Elon Must

by
CEO produsen mobil listrik Tesla Inc (TSLA.O) Elon Musk

BERITABUANA.CO, CALIFORNIA – Karyawan Twitter yang dipecat oleh Big bos baru Elon Must, tidak Terima di PHK massal, mereka melakukan gugatan.

Menurut, Bloomberg News, gugatan class action yang diajukan para karyawan yang terkena PHK dilakukan di pengadilan federal San Francisco.

Karyawan Twitter mengatakan perusahaan tersebut meniadakan pekerja tanpa pemberitahuan yang cukup dan hal itu melanggar hukum federal dan California, kata laporan tersebut, dikutip dari Reuters, Jumat (4/11/2022).

Sebelumnya sebuah email yang dilihat oleh AFP, menyebut bahwa perusahaan media sosial itu akan melakukan PHK. Ini karena pemilik barunya, Elon Musk, bergerak cepat setelah pengambilalihan besar-besaran untuk membuat platform perpesanan sehat secara finansial.

Karyawan Twitter akan menerima kabar soal PHK melalui email pada awal jam kerja hari ini, waktu California, tentang bagaimana nasib mereka.

Pengumuman itu tidak memberikan angka pasti, tetapi Washington Post dan New York Times melaporkan ada sekitar setengah dari 7.500 karyawan Twitter yang akan diberhentikan.

“Dalam upaya menempatkan Twitter di jalur yang sehat, kami akan melalui proses sulit untuk mengurangi tenaga kerja global kami,” kata email tersebut, dikutip dari AFP.

Karyawan Twitter telah bersiap untuk berita buruk semacam ini sejak Musk menyelesaikan akuisisi US$44 miliar yang sangat besar akhir pekan lalu. Di hari pertama Musk, ia dengan cepat membubarkan dewan direksi dan memecat kepala eksekutif dan manajer.

Tinjauan tempat kerja dan karyawan serta proyek lain yang dipesan oleh Musk dilaporkan sangat melelahkan, sehingga beberapa insinyur tidur di kantor pusat Twitter selama akhir pekan.

Email yang dikirim Kamis mengatakan kepada pekerja untuk pulang dan tidak melapor untuk bekerja pada hari Jumat.

“Kantor kami akan ditutup sementara dan semua akses lencana akan ditangguhkan,” kata email itu.

“Mereka yang dalam perjalanan ke kantor harus balik dan kembali ke rumah.”

Email tersebut mengakui bahwa Twitter sedang mengalami fase yang sangat menantang.

“Kami menyadari bahwa ini akan berdampak pada sejumlah individu yang telah memberikan kontribusi berharga ke Twitter, tetapi tindakan ini sayangnya diperlukan untuk memastikan kesuksesan perusahaan di masa depan,” tambahnya. (*/Kds)