Kekhawatiran Wapres Dana Asing Meninggalkan Indonesia Terjadi

by
Dana asing hengkang dari Indonesia. (Ilustrasi/Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kekhawatiran Wapres Maruf Amin perekonomian Dunia akan kacau dan berakibat dana asing bisa mengalir keluar (outflow) meninggalkan Indonesia, sebenarnya sudah terjadi perlahan sejak awal tahun.

Bank Indonesia (BI) mencatat sejak awal Januari hingga 6 Oktober 2022 kemarin, dana asing yang kabur dari Indonesia atau keluar dari dalam negeri (outflow) sudah mencapai Rp 167,81 triliun di Pasar Surat Berharga Negara (SBN).

Yield SBN 10 tahun meningkat ke level 7,20% pada perdagangan Jumat (7/10/2022). Sementara itu, rupiah masih diperdagangkan di kisaran Rp 15.185- Rp 15.210 pada akhir minggu lalu. Kondisi ini sejalan dengan penguatan Dolar Indeks (DXY) yang menguat ke level 112,26.

Chief Marketing Officer · STAR Asset Management, Hanif Mantiq, mengungkapkan situasi outflow memang tidak bisa dihindari. Indonesia sama seperti negara berkembang lainnya yang terimbas arah perubahan moneter oleh negara maju. Salah satunya Amerika Serikat (AS) yang agresif menaikkan suku bunga acuan untuk meredam lonjakan inflasi.

Laju inflasi tahunan AS sudah meningkat lebih dari 2% sejak April 2021 dan terus meningkat hingga 9,06% pada Juni 2022. Laju inflasi Juni merupakan yang tertinggi sejak 1981. Namun pada September 2022, inflasi AS turun hingga 8,3%.

Sementara Bank Sentral AS The Fed sudah menaikkan bunga acuan empat kali selama 2022: Mei 0,5%, serta Juni dan Juli masing-masing 0,75%, serta Agustus 0,75%. Suku bunga acuan (Fed funds rate) saat ini di kisaran 3%-3,25%. The Fed masih akan terus agresif ke depan sampai inflasi jinak.

“Indonesia sangat terpengaruh kebijakan bank sentral lain,” kata Hanif dalam wawancara dengan CNBC Indonesia.

Sumber: CNBC Indonesia