Kota Kupang Target 2023 Angka Stunting 10 Persen

by
Foto bersama usai penandatanganan komitmen dan kesepakatan penurunan stunting. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang menargetkan angka stunting mencapai 10 Persen di tahun 2023, sehingga perlu ada kolaborasi bersama.

Hal ini disampaikan Penjabat Walikota Kupang, George Melkianus Hadjoh dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekda Kota Kupang, Fahrensy Funay pada kegiatan Rembuk stunting Aksi 3 di Hotel Kristal Kupang, Selasa (27/9/2022).

“Pada Operasi Timbang Agustus lalu, angka stunting berada pada 21,5 Persen, sementara angka stunting pada Agustus 2021 lalu sebesar 26,1 Persen, sehingga ada penurunan,” tegas George Hadjoh.

Hal ini, kata George Hadjoh, membuktikan bahwa selama satu tahun referensi stunting turun sebanyak 4,6 Persen. Namun masih jauh dari angka penurunan stunting, sebagaimana kesepakatan pada Raker Gubernur bersama para bupati/walikota se-NTT di Labuan bajo.

“Saya sangat konsen terhadap upaya-upaya percepatan penurunan, sehingga optimis target 10 Persen dapat dicapai pada tahun 2023,” ujarnya George Hadjoh optimis.
Baginya ini sebuah target besar yang harus dikerjakan bersama-sama, atau dengan kata lain Kota Kupang masih deviasi minus 11,5 Persen.

“Untuk itu, kita harus kerja keras, kerja cerdas dan kolaborasi semua lini, mulai dari lurah, camat, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sampai stakeholder lainnya, yang terkait didalamnya,” tegasnya.

Pihaknya sangat apresisasi para camat, lurah dan kepala puskesmas yang telah mensukseskan Bulan operasi Timbang pada bulan Agustus lalu, sehingga memiliki data jumlah bayi balta secara riil tiap kelurahan, yang nantinya akan dimasukan ke dalam sistem data base terpadu.

“Dalam pelaksanaan Konvergesi Penurunan Stunting, akurasi data sangat penting, karena terkait dengan prosentasi cakupan kondisi bayi dan balita yang telah melakukan penimbangan di Posyandu,” kata George Hadjoh.

Menurutnya, prosentasi partisipasi bayi yang diukur sebesar 93,83 Persen dari jumlah besaran riil, sementara data dalam EPPGBM Elektronik, percepatan pelaporan gizi berbasis masyarakat, tingkat simpati masyarakat kota kupang berada pada angka 71,28 Persen dari sasaran proyeksi.

“Jika dicermati data diatas, maka ada perbedaan yang cukup signifikan antara sasaran riil dan sasaran proyeksi,” tandas George Hadjoh.

Untuk itu, tambah George Hadjoh, untuk dapat angka valid kedepannya, akan membuat surat keterangan legitimasi secara berjenjang, mulai dari tingkat kelurahan untuk mengesahkan, bahkan sasaran yang ada di kelurahan sesuai dengan data yang benar-benar ada di lapangan.

“Dalam rangka kaitan dengan rembuk stunting ini, saya menyambut baik karena hal ini meruakan langkah penting, dimana kita akan melakukan konfirmasi, sinkronisasi dan sinergisme hasil analisa situasi rancangan kegiatan,” pungkasnya.

Usai acara, dilakukan penandatanganan komitmen dan kesepakatan bersama antara camat, lurah dan Penjabat Walikota, untuk terus berupaya menurunkan angka stunting di Kota Kupang. (iir)