Mantan Direktur Keuangan dan SDM PT Krakatau Engineeting Diperiksa Kejaksaan Agung

by
by

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Tim penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa Direktur Keuangan dan SDM PT. Krakatau Engineering (KE) periode 2016 -2017 yang berinisial FI, Selasa (20/9/2022).

Pemeriksaan dilakukan terkait dugaan korupsi di PT Krakatau Steel sebesar Rp6,9 triliun. Namun hingga selesai pemeriksaan belum ada penambahan tersangka baru dan juga belum ada tersangka korporasi.

Sebelumnya, penyidik telah menetapkan 5 tersangka dalam kasus pembangunan Blast Furnace (BF) milik PT. Krakatau Steel (KS) oleh PT. KE dan MCC CERI asal Cina senilai Rp6, 9 triliun.

Mereka adalah tersangka Hernanto Wiryomijoyo, Muhammad Reza, Fawzar Bujang, Andi Soko Setiabudi dan Bambang Purnomo.

Menurut Kapuspenkum Dr. Ketut Sumedana, pemeriksaan saksi FI terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pada proyek pembangunan pabrik BF , 2011.

“Pemeriksaan guna memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan, ” katanya

Meski demikian Ketut idak menjelaskan, soal peranan dan keterkaitan FI atas proyek strategis yang tidak berjalan sesuai perencanaan tersebut.

Ketut hanya menjelaskan selain FI, ikut diperiksa KS (Head of Internal Audit Division Agustus 2019-30 April 2020), R (Document Control Proyek BF) ES (Mantan Sekretaris Panitia Pengadaan Jasa Pembangunan PT. KS).

“Tiga saksi lain juga diperiksa terkait penyidikan perkara serupa, ” ungkapnya.

Sejak disidik berdasarkan Sprindik nomor:Print-14/F.2/Fd.2/03/ 2022, pemenang lelang MCC CERI juga belum pernah diperiksa.

Berdasarkan informasi, proyek BF sesuai agenda harusnya dioperasikan 2011, namun faktanya molor sampai 72 bulan.

Pada akhirnya, investasi membengkak menjadi Rp10 triliun dari semula Rp7 triliun.
Sekitar Juni 2019 Direksi PT. KS sempat memberitahukan proyek yang dikerjakan Capital Engineering and Research Incorporation Limited (MCC CERI) asal China (dan PT. Krakatau Engineering, Red) siap beroperasi.

Belakangan, diketahui pengoperasian proyek sekadar menghindar agar tidak menjadi temuan BPK dan memenuhi kesepakatan dengan CERI

Padahal, bahan baku hanya cukup untuk dua bulan.l Dari hasil penyidikan proyek BF tidak dapat dioperasionalkan sehingga negara dirugikan senilai proyek Rp6, 9 triliun. Oisa