Ketua PP GP Ansor Anggap Fitnah Terhadap Erick Thohir, Keji

by
Ketua PP Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Faisal Saimima. (Foto: Twitter)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua PP Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Faisal Saimima memberikan dukungan atas langkah Menteri BUMN, Erick Thohir yang melaporkan Faizal Assegaf ke Bareskrim Polri. Fitnah yang dilakukan ke Erick Thohir menggambarkan sosok Faizal yang tidak punya akhlak dan sangat keji.

Ia mengatakan cuitan Faizal yang menuding Erick punya banyak istri dan tidak membiayai anak, sungguh tega dan lancang. Apa yang dilakukan Faizal tak hanya menfitnah untuk merusak nama baik, tapi juga menodai kehormatan keluarga Erick. Apalagi semua itu hanya dilakukan demi mencari sensasi.

“Saya benar-benar tidak mengerti apa tujuan dari pelaku fitnah itu. Kecuali mencerminkan orang yang tidak berakhlak dan keji. Jika ingin cari sensasi, maka pikirkan cara lain yang lebih elok. Jangan menfitnah tanpa bukti dan di Islam ini dosa yang sangat besar,” kata Faisal Saimima, Senin (29/8/2022) di Jakarta.

Tokoh muda Nahdlatul Ulama dari Maluku ini menambahkan, dirinya sangat mendukung upaya yang dilakukan Erick Thohir yang juga merupakan Anggota Kehormatan GP Ansor untuk melaporkan ke pihak kepolisian dan menuntut pertanggungjawaban Faizal atas fitnah keji yang dilakukan.

Faisal menilai, selama ini kehidupan keluarga Erick berjalan dengan harmonis. Kemampuan keuangan mereka juga luar biasa, sehingga segala fitnah mengenai banyak istri dan tidak membayarkan uang sekolah seorang anak sangat tidak masuk akal.

“Belum lagi jika dilihat dari apa yang sudah dilakukan yayasan keluarga Erick Thohir dalam banyak membangun masjid di dalam dan luar negeri, serta membantu kaum dhuafa serta anak-anak yatim. Jadi sekali lagi, orang yang menfitnahnya itu harus dituntut hingga tuntas, serta diselidiki apa motivasinya,” tambah Faisal.

Oleh karena itu, ia meminta agar Bareskrim Polri segera menindaklanjuti laporan ini. “Harus tuntas penyidikannya terhadap pelaku fitnah itu. Apalagi oknum tersebut ditengarai sering melakukan kerja politik pragmatis dengan tujuan hanya ingin membuat heboh,” tegasnya. (Kds)