Hari Santri 2022, Momentum Respon Isu Publik dan Pesantren

by
Santri Pondok Pesantren Skill Nurul Hayat Pasirian, Lumajang Saat Pembelajaran Al-Quran. FOTO: M.Umar Fadloli

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kementerian Agama mulai mempersiapkan gelaran Persiapan Hari Santri Tahun 2022. Sejak ditetapkan pada 2015 oleh Presiden Joko Widodo, Hari Santri diperingati setiap 22 Oktober.

Berdasarkan dikutip www.beritabuana.co dari laman resmi Kemenag.go.id, Kamis (4/8/2022), Stafsus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Wibowo Prasetyo meminta Hari Santri 2022 bisa menjadi momentum untuk menjawab beragam isu publik, khususnya terkait kepesantrenan.

“Dalam peringatan Hari Santri tahun ini perlu dipikirkan bagaimana bagaimana sebaiknya menyikapi situasi dan kondisi masyarakat saat ini saat ini,” pesan Wibowo dalam forum diskusi persiapan Peringaran Hari Santri di Jakarta, Rabu (3/8/2022).

Forum ini diikuti sejumlah perwakilan Ormas Islam dan pondok pesantren. Hadir juga, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono, serta Tenaga Ahli Hasanudin Ali dan Muhammad Syaltut.

Selain memperhatikan isu, Wibowo minta peringatan Hari Santri 2022 juga menjangkau semua kalangan. Dia berharap Hari Santri menjadi milik seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya kalangan pesantren.

Rumuskan Ide Menarik

Untuk itu, Wibowo minta agar forum diskusi dapat merumuskan ide-ide yang menarik perhatian masyarakat, terutama di kalangan perkotaan.

“Forum diskusi ini perlu memikirkan bagaimana Hari Santri yang sudah ditetapkan Pemerintah sebagai Hari Nasional bisa jauh lebih menjangkau masyarakat luas, bahkan menjadikannya sebagai milik bangsa. Hal ini mengingat bahwa Hari Santri ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015,” sambungnya.

Lebih lanjut Stafsus mengingatkan bahwa semangat peringatan Hari Santri juga perlu sejalan dengan program prioritas Kementerian Agama, terutama Moderasi Beragama dan Tahun Toleransi. Ia juga menegaskan bahwa Peringatan Hari Santri perlu dijadikan momentum menumbuhkan sikap moderat dan toleransi di kalangan santri, umat Islam dan bangsa pada umumnya.

Diskusi berjalan cukup hangat di seputar tema dan rangkaian program untuk menyemarakkan perayaan Hari Santri. Beberapa program yang dibahas antara lain: Surat Santri untuk Presiden dan Menteri Agama, Challenge Selamat Hari Santri, Santri Sehari Menjadi Menteri Agama, serta Santriversary sebagai Malam Puncak Perayaan Hari Santri 2022.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono, mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang turut hadir. Dia berharap out put diskusi ini menjadi kesiapan suksesnya rangkaian program, kegiatan dan perayaan Hari Santri tahun ini.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Stafsus, Tenaga Ahli dan semua yang hadir mewakili Ormas Islam dan Pondok Pesantren, semoga Peringatan Hari Santri pada 22 Oktober nanti dapat kita peringati dengan penuh makna,” tutupnya.(fdl).