Umat Islam Harus Bangun Kesadaran Berpolitik Melalui Gagasan-gagasan Berbeda

by

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Umat Islam harus terus membangun kesadaran berpolitik melalui gagasan-gagasan yang berbeda dengan satu nilai kebangsaan, sehingga dapat mempengaruhi berbagai kebijakan pemerintah.

Pendapat ini dikemukakan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Raihan Ariatama dalam diskusi Gelora Talks bertajuk: Politik Dorong Mobil Mogok: Menentukan Visi Baru Politik Keumatan, yang digelar secara daring, Rabu (6/7/2022) sore.

Raihan menilai, identitas politik dalam konteks ke-Indonesia-an juga harus dilihat dari keberagaman dan budaya lokal. Karena keberagaman itu, akhirnya melahirkan berbagai organisasi Islam seperti Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Persis dan lain-lain yang menghormati tradisi keagamaan di masing-masing daerah.

“Tentunya ini merupakan satu fakta yang harus kita ketahui, bahwasanya kekuatan politik di Indonesia juga dipengaruhi oleh berbagai wilayah dan berbagai macam konsep lain, selain dari Islam. Ada juga nasionalis demokratis dan segala macamnya. Inilah, inilah titik persoalan yang harus kita pahami hari ini,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Raihan, umat Islam juga harus memiliki visi besar, tidak hanya untuk kepentingan Pemilu 2014 saja, tapi juga Indonesia Emas 2045.

“Kita tidak bisa lagi tonjolkan politik identitas, karena hanya menyebabkan polarisasi. Hari ini, Umat Islam harus memiliki visi besar hingga tahun 2045,” pungkasnya.

Sedang Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunato atau yang akrab di panggil Cak Nanto menyadari bahwa untuk menjelaskan mengenai problematika umat Islam sekarang seperti mencari ‘ayam dan telur’, duluan mana yang ada terlebih dahulu.

“Tapi yang paling penting sekarang adalah target utama membangun kerukunan, persatuan dan kesatuan. Kita tidak bisa lagi sekedar teriak-teriak, tapi tidak bisa mempengaruhi kebijakan,” kata Cak Nanto. (Ery)