BERITABUANA.CO, KUPANG – Stunting, Kematian Ibu dan Kematian Anak harus menjadi program prioritas Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi NTT.
“Saya titip stunting, kematian ibu dan kematian anak, . harus jadi prioritas IBI,” tegas Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat menerima pengurus IBI Provinsi NTT, di ruang kerjanya, Jumat (24/6/2022).
Menurut Viktor Laiskodat, meski posisi prevalensi stunting sudah turun 22 persen, tapi diharapkan bisa turun lagi hingga nol persen. Hal itu harus diupayakan, karena itu kerja kemanusiaan.
“Kita tidak boleh merencanakan kematian ibu dan anak turun berapa persen, itu sama artinya merencanakan kematian manusia,” jelas Viktor Laiskodat.
Walaupun hal itu dipakai dan diakui oleh dunia internasional, tambah Viktor Laiskodat, namun jika direfleksikan secara mendalam, model perencanaan tersebut bertentangan dengan hak asasi manusia.
“Saya minta IBI harus mulai paham cara berpikir seperti ini. Ini perspektif. Tidak boleh dalam dunia kesehatan, ada toleransi sekian persen kematian ibu dan anak,” ujarnya mengingatkan.
Dunia kesehatan itu harus zero percen, lanjutnya, tapi kalau dalam perjalanannya ada yang meninggal, itu di luar perencanaan manusia, walaupun maunya nol dan kerja sungguh-sungguh untuk nol.
Sementara itu, Ketua IBI NTT, Damita Palalangan menyampaikan apresiasi untuk arahan dari Gubernur. Organisasi IBI NTT tentu akan berupaya terlibat secara aktif, dalam penanggulangan stunting serta kematian ibu dan anak.
“Kami akan merayakan HUT ke-71 IBI. Berbagai rangkaian kegiatan untuk perayaan HUT ini, telah kami lakukan sejak bulan Maret lalu,” ujar Damita Palalangan.
Pihaknya juga akan melaksanakan Rapat Kerja di Labuan Bajo pada 14-16 Juli mendatang, sehingga diharapkan . Gubernur Viktor Laiskodat dapat menjadi satu Nara sumber, dalam kesempatan tersebut untuk menyemangati para bidan dalam bekerja. (iir)
