Peneliti Ini Sebut Kunker BURT DPR RI Ke Turki Mau Habiskan Anggaran Saja

by
Peneliti, Lucius
Peniti dari Formappi, Lucius Karus. (Foto: Asim)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Peneliti senior dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus menyayangkan kunjungan kerja (Kunker) Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI ke Turki. Kunker ini dianggap tidak tepat dan urgensinya sendiri disebut tidak jelas.

Menjawab beritabuana.co di Jakarta, Rabu (18/5/2022), Lucius mempertanyakan kedudukan BURT yang mengurusi masalah rumah tangga DPR RI. “Mau studi apa ke Turki ?”

Bahkan disebut Lucius, apa yang jadi agenda kunker saja tak diberitahukan dengan jelas.

“Kalau agendanya saja tak jelas, maka ini sama saja dengan pelesiran. Cuma mau habis-habiskan anggaran saja,” tegasnya.

Dalam catatan Formappi, ada banyak kunker lain DPR RI yang dilakukan sejak liburan lebaran lalu , tetapi dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Artinya, DPR RI sendiri sesungguhnya sudah tahu dengan resiko akan dikritik dengan kegiatan kunker tersebut.

“Kalau kunker benar-benar serius, kenapa dilakukan sembunyi-sembunyi?” katanya mempertanyakan. Dia pun menyebut, kunker BURT DPR RI ke Turki ini termasuk sembunyi- sembunyi, karena tidak ada informasinya di media resmi DPR RI.

Lalu Lucius mengaitkan dengan pengadaan proyek gorden rumah dinas anggota DPR RI yang telah dihentikan oleh BURT dan Setjen DPR RI. Dia sebut, menghentikan proyek gorden jadi mubazir, ketika disaat yang sama DPR RI justru sibuk menghabiskan anggaran dengan pelaksanaan kunker keluar negeri yang dilakukan sembunyi-sembunyi pula.

Sebelumnya, Ketua BURT DPR RI Agung Budi Santoso menjelaskan, bahwa kunker ke Turki selama sepekan ini sudah pernah diajukan sejak 2 tahun yang lalu, tapi karena ada pandemi maka baru bisa disetujui tahun 2022, yang dibahas pada 2021.

Agung Budi Santoso menyatakan, setiap Alat Kelengkapan Dewan (AKD) maupun Komisi yang ada di DPR RI, ada anggaran untuk kunker ke luar negeri tetapi terkait dengan tugas dan kerja AKD di DPR RI. Menurut dia, BURT ke Turki, agendanya bertemu dengan Parlemen dan bagian pemerintah Turki serta dengan KBRI d Turki.

“BURT ingin mendengar secara langsung dari Parlemen Turki, bagaimana posisi anggota parlemen di Turki dalam kaitan dengan protokoler anggota parlemen, fasilitas apa yang diterima oleh anggota parlemen Turki dan berapa anggaran yang digunakan oleh parlemen Turki,” kata Agung.

Mengenai hal ini, Lucius Karus mengatakan alasan Agung Budi Santoso itu lucu, yaitu, karena ada anggaran kunker ya mesti dipakai. Padahal menurut Lucius, yang dituntut publik itu, meski ada anggaran, kalau kegiatan kunker itu tidak urgen, maka kunker tersebut tidak penting sekali.

“Untuk apa jauh-jauh ke Turki kalau cuma mau tanya-tanya sesuatu ke parlemen Turki, apalagi jalannya rombongan lagi,” tandasnya. (Asim)