BERITABUANA.CO, JAKARTA – Dukung dilakukannya penelitian bersama seperti disusulkan oleh Divisi Propam Polri, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni berharap langkah tersebut dapat menemukan akar persoalan konflik antara TNI-Polri hingga mampu diselesaikan secara baik.
“Tidak bisa dipungkiri, memang kerap kali aparat kita mengalami konflik saat bertugas di lapangan. Selama ini diperkirakan terjadi karena masalah kesalahpahaman atau ketersinggungan saja,” kata Sahroni, Sabtu (02/04/2022).
Sahroni menilai penelitian yang terarah dan terukur mampu merekomendasikan solusi jangka panjang untuk menghindari munculnya potensi-potensi konflik berkepanjangan.
“Selain penelitian, Pak Sambo juga mengusulkan adanya strategi berupa gabungan pendidikan dasar dan latihan tempur. Menurut saya itu menarik sekali, patut dipertimbangkan,” tukasnya.
Menurut politisi NasDem ini, strategi gabungan pendidikan dasar dan latihan tempur merupakan bagian dari usaha pencegahan kembali terjadinya konflik atau bentrok antara TNI-Polri. Diyakininya, sinergitas tanpa konflik akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pada Polri maupun TNI.
Sebelumnya Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo menyampaikan konflik terjadi antara anggota TNI dan Polri umumnya akibat kesalahpahaman dan ketersinggungan, pelanggaran lalu lintas atau dalam berkendara, perselisihan di tempat hiburan karena mengkonsumsi minuman keras hingga balas dendam. Pernyataan tersebut dikemukakan Ferdy Sambo saat memberikan arahan dalam kegiatan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) POM TNI Tahun 2022 di Aula Gatot Soebroto Denma Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (31/3/2022). Dirinya berpendapat perlu adanya strategi pencegahan berupa gabungan pendidikan dasar dan latihan tempur sebagai upaya preemptive. Selain itu ia memandang perlunya penelitian berkelanjutan atau analisa penyebab untuk menentukan tindak lanjut masalah konflik.
