Penyebab SoftBank Group Batal Berinvestasi di IKN Nusantara, Masalah Internal Perusahaan

by
SoftBank logo. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – SoftBank Group, perusahaan telekomunikasi asal Jepang, dipastikan batal berinvestasi di Indonesia, untuk proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim). Padahal SoftBank pada 2020 sempat menawarkan investasi US$40 Miliar atau sekitar Rp573 Triliun dalam pembangunan IKN.

Terkait keputusan untuk membatalkan penanaman modal di IKN Nusantara, pihak SoftBank Group tidak menjelaskan secara rinci, namun SoftBank memastikan akan tetap berkomitmen dan mendukung pengembangan perusahaan rintisan di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara, Danis Hidayat Sumadilaga melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (12/3/2022), menduga mundurnya Softbank dalam pembiayaan IKM Nusantara dikarena masalah internal perusahaan yang bermarkas di Tokyo itu.

“Saya dengar juga demikian (batal investasi). Saya belum tahu persis alasannya mengapa, mungkin masalah kondisi perusahaannya,” kata Danis yang mengaku kalau pemerintah Indonesia tengah membuka lebar investasi pembangunan, termasuk dari Arab Saudi.

Sinyal kuat investasi ini ditandai dengan laporan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), bahwa Pangeran Muhammad bin Salman tertarik melakukan kerja sama dalam IKN.”Iya ada, mudah-mudahan demikian (peluang investasi dari Arab Saudi),” sebutnya.

Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN ini juga menyebut anggaran yang dibutuhkan pemerintah untuk membiayai pembangunan, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di IKN sebesar Rp46 Triliun, data dari Kementerian Pekerjan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Dilansir Nikkei Asia, SoftBank Group pada Jumat (11/3/2022) mengkonfirmasi bahwa mereka tidak berinvestasi dalam proyek Indonesia untuk membangun ibu kota baru di Kalimantan, dengan mengatakan tetap berkomitmen untuk mendukung perusahaan rintisan di ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

“Kami tidak berinvestasi dalam proyek ini, tetapi kami terus berinvestasi di Indonesia melalui perusahaan portofolio SoftBank Vision Fund,” kata SoftBank dalam sebuah pernyataan.

Pada 2020 silam, Ketua dan CEO SoftBank Masayoshi Son sempat ditunjuk sebagai anggota komite pengarah untuk proyek tersebut, bersama dengan putra mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed Al Nahyan dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *