Eliazer Teuf:: Bagusnya BUMDes Berdiri Atas Inspirasi Masyarakat

by
Camat Amabi Oefeto, Eliazer Teuf

BERITABUANA.CO, KUPANG – Lebih bagus pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atas inspirasi dari masyarakat, pemerintah tidak bisa memaksakan.

“Seperti Kabupaten Kupang memiliki 160 Desa dan 17 Kelurahan, pemerintah tidak bisa paksakan harus setiap desa/kelurahan ada BUMDes nya,” ujar Camat Amabi Oefeto, Eliazer Teuf disela-sela kegiatan Pertemuan dan Pelatihan BUMDes, di Hotel T-More Kupang, Selasa (22/2/2022).

Menurut Eliazer Teuf, Pemerintah hanya boleh mendorong dan membiarkan BUMDes tumbuh dari masyarakat itu sendiri.

“Selama ini konsep pembangunan memang betul ada perencanaan dari bawah, tetapi terkait BUMDes saya melihat ini perencanaan dari atas ke bawah, bukan muncul murni dari masyarakat, persoalannya di situ,” tandas Eliazer Teuf.

Dikatakan Eliazer Teuf, pada setiap diskusi terkait BUMDes, sudah cukup banyak menghasilkan konsep, sehingga terkesan kaya akan konsep, tetapi para pengurus BUMDes di tingkat Desa, justru tidak melaksanakan konsep-konsep tersebut, akhirnya terkesan kaya konsep tapi miskin implementasi,

“Mestinya konsep-konsep yang selama ini kita diskusikan, segera direalisasikan dan dorong, lakukan pendampingan agar konsep-konsep ini diterapkan,” tambahnya.

Pihaknya mencontohkan, konsep terkait dengan tugas pokok dan fungsi Pengurus BUMDes sudah sering diasosiasikan, seharusnya langsung dilaksanakan bersama dengan Kepala Desa (Kades) setempat.

“Sering terjadi Pengurus BUMDes dan Kades berjalan berseberangan, sehingga mereka tidak mampu melaksanakan konsep yang sudah dibuat, padahal sudah jelas uraian tugas dan jenis-jenis usaha,” papar Eliazer Teuf.

Dijelaskan Eliazer Teuf, upaya pemerintah yang diatur oleh Permendes nomor ke 32 tahun 2021, bahwa pemerintah punya niat baik tetapi masyarakat tidak merespon itu, karena seolah-olah yang melakukan usaha ini pemerintah bukan masyarakat sebagai yang memiliki kepentingan, atau yang memiliki kebutuhan.

Untuk itu, tambah Eliazer Teuf, pemerintah hanya memfasilitasi jika masyarakat memiliki kesadaran untuk membentuk BUMDes, sehingga merasa memiliki dan tidak dipaksa oleh siapapun.

“Sesuatu yang dilakukan tanpa dipaksa, akan punya nilai dongkrak yang sangat besar terhadap pertumbuhan atau kemandirian, dalam hal ini BUMDes,” pungkas Eliazer Teuf. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *