Wapres Ingatkan Perusahaan Peserta Proper untuk Kurangi Dampak Pandemi

by
Wapres Ma’ruf Amin didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya pada penyerahan penghargaan Anugerah Lingkungan Proper Tahun 2021 Kementerian Lngkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (28/12/2021).

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengingatkan perusahaan peserta Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) agar selalu berkomitmen pada kepedulian sosial untuk mengurangi dampak pandemi di tengah-tengah masyarakat, sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan.

“Pelaksanaan kegiatan yang positif selama pandemi ini dapat diadopsi sebagai adaptasi kebiasaan baru atau new normal,” ujar Wapres Ma’ruf Amin pada penyerahan penghargaan Anugerah Lingkungan Proper Tahun 2021 Kementerian Lngkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (28/12/2021).

Ada 47 perusahaan penerima peringkat emas. Sebagian besar penerima penghargaan ini adalah anak perusahaan PT Pertamina, perusahaan pembangkit listrik, perusahaan di bidang pertambangan.

Kesempatan itu, Menteri LHK Siti Nurbaya melaporkan Proper bertujuan untuk mendorong ketaatan industri terhadap peraturan perundangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Peringkat Proper terdiri dari 2 kategori, yaitu ketaatan (biru, merah dan hitam), dan beyond compliance (emas dan hijau).

Peringkat tertinggi adalah emas dan terburuk hitam. Aspek penilaian ketaatan meliputi persetujuan lingkungan, pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah B3 dan nonB3, pengelolaan sampah, dan potensi kerusakan lahan khusus untuk kegiatan pertambangan.

Peserta Proper Tahun 2020-2021 sebanyak 2.593 perusahaan dari 299 jenis industri. Berdasarkan evaluasi Tim Teknis dan pertimbangan Dewan Pertimbangan Proper, ditetapkan peraih peringkat Emas 47 perusahaan, Hijau 186 perusahaan, Biru 1.670 perusahaan, Merah 645 perusahaan, Hitam 0 perusahaan, dan 45 perusahaan tidak masuk peringkat karena tidak beroperasi/sedang dalam penegakan hukum/ditangguhkan.

Proper turut berpartisipasi dalam rencana aksi Indonesia FOLU (Forestry and Other Land Use) Net Sink 2030. FOLU Net Sink 2030 merupakan perwujudan komitmen Indonesia dalam melaksanakan reduksi emisi GRK dan mitigasi perubahan iklim sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to The United Nations Framework Convention on Climate Change.

Selain mendukung FOLU Net Sink 2030, telah diidentifikasi memiliki peran yang penting melalui pembangunan dan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) berbasis keanekaragaman hayati dengan area binaan mencapai 286.468,9 hektar yang tersebar di 27 Provinsi. Dalam jangka panjang, perusahaan dituntut untuk mendukung Indonesia mencapai Net-Zero Emission pada Tahun 2060 atau diharapkan sedapat-dapatnya lebih awal.

Pada tahun 2021, Proper terus melakukan inovasi, diantaranya yaitu penerapan kriteria tanggap terhadap kebencanaan. Kriteria ini merespon pandemi Covid-19 yang terjadi. Pada saat pandemi Covid-19, perusahaan diminta meredefinisikan kembali program Corporate Social Responbility untuk membantu masyarakat menanggulangi bencana pandemi ini. Pogram tanggap kebencanaan ini mampu mendorong perusahaan berkontribusi dalam program vaksinasi dengan jumlah 234.762 orang penerima vaksin dosis 1 dan 166.566 orang penerima vaksin dosis 2.

Menteri LHK juga melaporkan, Program Kinerja Penilaian Peringkat Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2021 mencapai kinerja, yaitu efisiensi air 215.089.580 m3, efisiensi energi 392.764.490 GJ, 3R Limbah B3 sebesar 21.543.438 ton, 3R Limbah Non B3 sebanyak 6.593.294 ton. Dari segi penurunan emisi konvensional tercapai sebesar 5.014.647 ton, dengan penurunan beban pencemaran 28.672.842 ton, serta penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 92.883.439 ton CO2e.

“Selain itu, Proper Tahun 2021 juga menghasilkan jumlah inovasi dalam pengelolaan lingkungan, diantaranya yaitu 117 inovasi dalam bidang keanekaragaman hayati, 129 efisiensi energi, serta 103 penurunan emisi. Eco Inovasi tercatat 697 inovasi yang dihasilkan oleh perusahaan. Hasil inovasi ini mampu menghemat anggaran sebesar Rp102,49 Triliun.

“Harus diakui bahwa pandemik sangat berpengaruh terhadap aktifitas ekonomi dan produksi. Hal ini terlihat dari upaya efisiensi energi mengalami penurunan dari 430,24 juta GJ pada tahun 2020 menjadi 392,76 juta GJ pada tahun 2021. Namun, upaya pengurangan, pemanfaatan kembali dan daur ulang Limbah B3 dan non B3 mengalami kenaikan 31% dari 16,4 juta ton menjadi 21,54 juta ton dan 5,03 juta ton menjadi 6,59 juta ton,” jelas Siti Nurbaya.

Kemudian terdapat 103 inovasi sosial yang bervariasi dari pemberdayaan perempuan melalui digital marketing, penerapan ilmu pengetahuan untuk budi daya rumput odot untuk pengolahan dan pengawetan pakan ternak, pelayanan air bersih untuk masyarakat adat, pengembangan obat obatan herbal sampai memitigasi bencana Karhutla dengan mengkobalorasikan fungsi embung sebagai sumber air dalam upaya penangan kebakaran lahan.

“Hasil evaluasi kami menunjukkan tahun 2021 dana program pemberdayaan masyarakat yang bergulir di masyarakat mencapai Rp2,6 Triliun, sumbangsih dunia usaha ini mengalami penurunan dari Rp6,21 Triliun pada tahun 2020,” ungkap Menteri Siti. (Jimmy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *