Bawa Isu Digitalisas, Pemerintah Ingin Masyarakat Terlayani dengan Baik

by

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pemerintah Indonesia membawa tiga isu digitalisasi dalam Presidensi G20 Tahun 2022. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyebutkan, hal itu juga menjadi wujud keseriusan pemerintah untuk memberikan layanan secara digital dengan baik kepada masyarakat.

 

“Tiga isu prioritas lainnya yaitu berkaitan dengan Conectivity dan Post Covid-19, peningkatan kemampuan digital dan literasi digital, serta pembahasan mengenai cross-border data flow and data free-flow with trust,” kata dia dalam Dialog Primetime News Metro TV: Peran Strategis Indonesia di Presidensi G20, yang berlangsung virtual dari Jakarta, Rabu (22/12/2021) malam.

 

Menurut Menkominfo, digitalisasi menjadi salah satu faktor penting yang muncul akibat dari pandemi Covid-19, yakni mendorong migrasi aktivitas masyarakat ke ruang digital.

 

“Digitalisasi ini penting di sektor keuangan bahwa banyak masyarakat yang saat ini tidak memiliki rekening bank atau tidak mendapatkan layanan atau fasilitas perbankan yang lengkap. sehingga fintech digital banking, digital currency itu begitu pentingnya,”papar politikus Nasdem itu.

 

Menteri Johnny juga menyatakan bahwa pemerintah juga akan menyampaikan upaya untuk membangun infrastruktur digital yang merata. “Indonesia juga akan menyampaikan bagaimana keseriusan Bapak Presiden Joko Widodo dan keputusannya untuk memastikan pembangunan infrastruktur TIK yang merata ke seluruh Indonesia, to close the digital divide untuk mempersempit jangan sampai masih muncul kesenjangan digital,” tuturnya.

 

Bahkan, klaim dia, pemerintah menginginkan seluruh masyarakat Indonesia terlayani secara digital dengan baik. “Sehingga migrasi aktivitas masyarakat ke ruang digital itu bisa berhasil dan berlangsung dengan baik. Dan itu adalah bagian dari perhatian para pemimpin dunia yang akan hadir selama Presidensi G20 Indonesia nanti.”

 

Masih dikatakan dia, dalam Keketuaan Forum G20, Indonesia menargetkan dua kesuksesan yaitu sukses penyelenggaraan dan substansi pembahasan.

 

“Kita harapkan penyelenggaraan akan berlangsung dengan baik. Belajar dari apa yang dilakukan oleh penyelenggara sebelumnya, Indonesia akan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang dilakukan atau yang terjadi pada saat penyelenggaraan sebelumnya,” ungkapnya.

 

Menteri Johnny menyatakan dalam kesuksesan kedua, Indonesia menargetkan dari sisi substansi pembahasan yaitu: Finance Track dan Sherpa Track. Menkominfo merinci, dalam kedua jalur itu terdiri dari Working Group yang meliputi 19 kegiatan.

 

“Working Group di bidang finance sendiri ada tujuh, sementara di bidang Sherpa Track ada 12 pembahasan. Di bidang Finance Track itu diantaranya Infrastructure Working Group, Framework Working Group, International Finance Working Group, Finance Architecture Working Group, Sustainable Finance Working Group, Global Partnership for Financial Inclusion, Financial Stability Board Task Force dan G20 / OECD Inclusive Framework,”pungkasnya. (Jal).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *