BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengapresiasi langkah pemerintah yang menghapus tes Polymerase Chain Reaction (PCR) sebagai syarat perjalanan bagi pengguna moda transportasi udara.
Penghapusan tersebut, sambung Ujang, merupakan ‘jalan tengah’ bagi Pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19 di dalam negeri.
“Ini bagus, karena pemerintah responsif, dan mungkin pilihan dan jalan terbaik dari pemerintah,”kata Ujang kepada awak media, di Jakarta, Selasa (2/11/2021).
Meski telah dialihkan, kata Ujang, tes swab antigen akan tetap dirasa berat bagi rakyat di tengah ekonomi yang baru berupaya kembali bangkit dari keterpurukan akibat Pandemi Covid-19.
“Tapi bagi rakyat test antigen juga tetap masih berat, karena harus keluar uang lagi. Mestinya gratis,”sebut dia
“Jangan sampai negara dituduh oleh rakyat berkolaborasi dengan pengusaha, mengendalikan bisnis PCR dan antigen,”kritiknya mengingatkan.
Ujang juga menyarankan agar Presiden Joko Widodo untuk mengembalikan tugas pokok dan fungsi pengendalian Covid-19 kepada Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) secara penuh.
Hal itu, kata dia, agar masyarakat tidak meragukan setiap penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemerintah. Menyusul adanya dugaan adanya nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dalam pusaran pengadaan alat PCR dalam negeri.
“Ya. Ganti saja. Serahkan ke Kementerian lain yang punya integritas,”pungkasnya. (Jal)