Tekan Stunting, Wali Kota di Kupang Uji Coba Aplikasi Elsimil

by
Wali Kota Kupang, Jefry Riwu Kore memberikan cendramata kepada Perwakilan BKKBN Pusat

BERITABUANA.CO, KUPANG – Untuk menekan jumlah angka Stunting di Kota Kupang, Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang lakukan ujicoba aplikasi Elsimil kepada pasangan yang akan menikah dan ibu hamil.

Aplikasi Elsimil yang dibuat Badan Kependudukan dan Keluarga Bencana (BKKBN) Pusat tersebut, merupakan Screening guna pencegahan Stunting dari Hulu.

“Aplikasi ini berfungsi sebagai alat Screening, mendeteksi faktor resiko pada calon pengantin dan ibu hamil,” tegas Wali Kota Kupang, Jefirstson Riwu Kore dalam sambutannya di Gereja GMIT Eden Kisbaki Manutapen, Rabu (29/9/2021).

Diakuinya, Kota Kupang merupakan satu dari 12 daerah yang dipilih, untuk dilakukan uji coba aplikasi Elsimil.

“Masalah Stunting di Kota Kupang masih tinggi, sehingga saya berharap dengan Elsimil dapat memberi dampak pada pertumbuhan sumber daya manusia sehingga angka stunting di Kota Kupang bisa ditekan,” urainya.

Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN RI, dr Victor Palimbong menyampaikan Peraturan Presiden No 72 Tahun 2021 tentang percepatan penanganan stunting, telah ditetapkan, dan BKKBN ditunjuk sebagai koordinator.

“Kami menawarkan konsep keluarga berencana menuju keluarga berkualitas, dengan berorientasi pada penurunan angka stunting,” ujar Viktor Palimbong.

Untuk itu, tambah Viktor Palimbong, dibutuhkan intervensi di seluruh siklus hidup, mulai dari kehamilan hingga pasca kelahiran atau masa interval.

Konsultan Ahli Kedeputian KSPK, dr RM Riyo Kristian Utomo Joyo Budoyo menjelaskan, sudah 12 provinsi yang dikunjungi untuk penyempurnaan aplikasi Elsimil, dengan mendengarkan masukan dari para tokoh agama dan tokoh masyarakat, agar jika diterapkan nanti dapat diterima oleh semua kalangan di seluruh Indonesia.

Sedangkan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Dr.dr. Brian Sri Prahastuti, mengakui stunting sudah menjadi isu nasional, dan menjadi salah program prioritas pemerintah pusat.

Hal senada diungkapkan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTT, Marianus Mau Kuru bahwa secara nasional stunting di NTT masih tinggi. Khusus untuk Kota Kupang terjadi kenaikan angka stunting mencapai 22 persen.

“Stunting memiliki korelasi dengan angka kemiskinan. Karena itu calon pengantin harus merencanakan keluarganya dengan baik, sesuai kemampuan ekonomi keluarga,” tandasnya. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *