Depok Waspada Terprediksi Hujan Badai Lagi, Karena Depok Pusat Terbentuknya Badai

by
Istimewa

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), mengungkapkan bahwa daerah Administratif Depok sudah menjadi pusat terbentuknya badai. Oleh karena itu, di Depok beberapa hari ini diguyur hujan deras disertai angin kencang. Akibatnya berdampak sangat significan, merusak fasilitas publik dan menumbangkan sejumlah pohon bear.

Peristiwa yang terjadi pada tanggal 21, 24, dan 26 September 2021 tersebut secara umum dibangkitkan oleh penghangatan suhu permukaan laut di perairan barat daya Samudra Hindia dekat Jawa Barat (Jabar) dan Sumatra Selatan.

Kondisi ini menyebabkan suplai uap air yang berlimpah sehingga membentuk awan-awan konvektif lokal di kawasan Jawa barat dengan pusat badai skala meso terbentuk di Depok dan sekitarnya.

Meskipun demikian, hujan badai di Depok pada 3 hari tersebut erat kaitannya dengan pengaruh lokal yang menyebabkan tiga mekanisme badai yang berbeda.

Selasa (21/9/2021), hujan badai terbentuk dari satu sel badai terisolasi yang mulai tumbuh sejak pukul 13.00 WIB hingga mencapai puncak pada pukul 18.00 WIB. Sel tunggal badai yang terkonsentrasi di Jabar ini didukung oleh angin dari selatan yang mengalami pembelokan menjadi angin dari utara menuju Depok dan sekitarnya.

Jumat (24/9/2021), hujan deras terjadi karena pengaruh pergerakan garis konveksi yang membentang di pesisir selatan Jabar. Dan pada Minggu (26/9/2021), hujan badai terjadi karena proses penggabungan tiga sel badai di selatan dan utara Jabar menjadi badai skala meso yang terjadi di atas Depok.

Dikutip dari situs LAPAN, terprediksikan, Depok akan kembali mengalami hujan badai pada 27-28 September karena mekanisme pergerakan ke utara garis konvektif yang tumbuh dengan cepat pada sore hari di sepanjang selatan Jabar.

Masyarakat diminta waspada karena Depok juga telah memasuki musm hujan pada awal Oktober dengan intensitas 258 mm/10hari. (Kds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *