Gerakan Kurban Tanpa Sampah Plastik, Kurangi Limbah Plastik Saat Idul Adha

by
Zoom Meeting Gerakan Kurban Tanpa Sampah Plastik.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pendistribusian daging kurban saat momen Idul Adha, telah meningkatkan eksponensial volume sampah plastik masyarakat. Sebab masyarakat Indonesia masih terbiasa menggunakan kantong plastik sebagai wadah daging kurban yang akan dibagikan.

Kantong plastik dinilai familiar, mudah diperoleh serta harganya terjangkau, membuat masyarakat sulit beralih ke kemasan lain. Masyarakat juga masih memiliki pemahaman minim memperlakukan sampah plastik dengan benar.

Selain sistem daur ulang sampah belum kompeten di Indonesia. Hal-hal tersebut membuat penumpukan sampah plastik di tempat penampungan akhir.

Dampak panjangnya berefek pada pencemaran lingkungan. Tidak heran Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai pencemar laut kedua terbesar di dunia.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), telah mengeluarkan Surat Edaran tahun 2019 tentang Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha Tanpa Sampah kepada seluruh pemerintah daerah di Indonesia.

Himbauan ini ditujukan kepada setiap kepala daerah agar mengajak warganya dapat menggunakan kemasan ramah lingkungan sebagai wadah daging kurban, Idul Adha 2021 ini.

Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi (KFLHK), Filantropi Indonesia, Dompet Dhuafa dan Belantara Foundation berinisiatif membuat “Gerakan Kurban Asyik Tanpa Sampah Plastik” ini dalam zoom meeting, Kamis (8/7/2021).

Gerakan ini merupakan kampanye mengedukasi masyarakat agar dapat beralih ke kemasan alternatif ramah lingkungan sebagai wadah daging kurban. Lewat gerakan ini diharapkan volume sampah, khususnya sampah plastik, yang biasanya meningkat pada saat Idul Adha diharapkan bisa diantisipasi dan diminimalisir.

Gerakan ini merupakan langkah awal dari KFLHK untuk membantu mengurangi sampah plastik yang telah menumpuk di Indonesia. Setiap tahunnya diperkirakan terdapat 5,4 juta sampah plastik yang dihasilkan di Indonesia.

Volume sampah plastik meningkat pesat saat pandemi karena sebagian besar masyarakat melakukan belanja online yang pengemasannya menggunakan plastik. Belum lagi limbah medis meningkat tajam dibandingkan di masa normal.

“Moment Idul Adha dinilai tepat meluncurkan gerakan pengurangan sampah plastik. Masyarakat dapat memanfaatkan besek bambu, daun pisang/jati, plastik gelatin/singkong, dan wadah makanan,” ujar Hamid Abidin, Direktur Filantropi Indonesia dalam zoom meeting.

Hal senada diungkapkan Arif Rahmadi Haryono, GM Advokasi & Aliansi Strategis Dompet Dhuafa. Kata di, semangat keber-Agama-an di dalam perayaan Idul Adha sejatinya selaras dengan semangat pelestarian lingkungan. Namun, kami melihat kebanyakan masyarakat Indonesia belum menyadari bahayanya sampah plastik bagi lingkungannya sendiri.

“Gerakan “Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik” diluncurkan untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam penggunaan plastik yang tidak dapat didaur ulang, terutama di momen Idul Adha. Dengan masyarakat didorong untuk mengganti wadah daging kurban yang ramah lingkungan, secara langsung kami juga berharap ada upaya masyarakat untuk menjaga kelestarian wilayahnya tersebut,” pungkas Arif.

“Belantara Foundatiom sangat mendukung aksi pengurangan sampah plastik. Kami juga yakin kerjasama ini, bisa menjadi upaya sinergis untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup dan konservasi lainnya,” ujar Dr. Sri Mariati, Direktur Eksekutif Belantara Foundation. Gerakan ini akan dilakukan kurang lebih satu bulan. (Efp)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *