BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pengamat terorisme, Haris Amir Falah berpendapat bahwa nilai-nilai luhur yang ada pada Pancasila sudah mewakili dan ada dalam ajaran Islam. Namun ironisnya, terorisme menganggap bahwa Pancasila adalah rival bagi Islam karena dinilai merupakan hasil pemikiran manusia yang dapat merusak akidah.
“Rongrongan terhadap Pancasila muncul dari kanan dan kiri. Perlu disadari bahwa kehidupan masyarakat yang pluralisme sudah cukup menaungi dengan keberadaan Pancasila karena bisa menjadi perekat,” jelas Haris Falah dalam acara webinar nasional yang diselenggarakan oleh Kaukus Muda Indonesia (KMI) bertema “Memperkokoh nilai-nilai Pancasila Ditengah Menguatnya Rivalitas Antarideologi di Tengah Disrupsi”, Jumat kemarin (11/6/2021).
Menurut Haris, Pancasila sebagai dasar hidup negara harus dipahami secara komprehensif oleh para generasi muda dan tua di tengah gencarnya pertarungan ideologi transnasional. Pancasila sesungguhnya sangat sempurna dan tidak dimiliki oleh negara lain.
“Ideologi Pancasila ini sudah final dan mengikat ini tidak bisa digantikan dengan ideologi lain. Karena, ideologi ini yang paling dan sangat cocok dengan pluralisme dan kebhinekaan Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Intelektual Muda Nahdlatul Ulama (NU), Eksan menegaskan bahwa pertentangan Islam dengan Pancasila sudah berakhir sejak dulu karena tidak ada satupun sila yang bertentangan dengan Islam. Oleh karena itu, dalam pandangan Nahdlatul Ulama, melaksanakan nilai-nilai Pancasila adalah menjadi bagian dari pelaksanaan syariat Islam.
“Perlu disadari bahwa lebih dari 60 persen masyarakat memiliki kebanggaan terhadap Pancasila. Selebihnya, menjadi agenda bersama untuk meluruskan dan mengajak diskusi mereka supaya menjadi bagian yang utuh dari NKRI,” pungkasnya. (Jimmy)
