Polisi Amankan 49 Orang Terduga Pungli di Tanjung Priok

by
Konferensi Pers Terkait 49 Orang Pungli di Tanjung Priok

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Polres Metro Jakarta Utara bersama Polres Pelabuhan Tanjung Priok menangkap sebanyak 49 orang yang melakukan praktik pungutan liar (pungli) di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara. Usai adanya atensi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Polisi menduga ada keterlibatan ‘orang dalam’ dibalik kegiatan pungli tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, kami amankan ada 49 orang dengan perannya masing-masing dengan kelompok dan pos masing-masing diamankan. Dari ruang lingkup Polres Jakut mengamankan 42 orang dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok 7 orang.

“Ini sudah cukup lama. Bukan baru kali ini kami amankan preman yang mengganggu supir di lapangan. Kalau yang pelaku-pelaku lain dalam 2 perusahaan Fortune dan Dwipa Kharisma. Ini pegawai dalamnya, dalam internal mereka semuanya. Makanya kami harapkan ayo segera laporkan ke kami. Ini dalam perusahaan mereka sendiri, mereka bermain. Kalau preman di lapangan itu sudah sering kita lakukan penangkapanpenangkapan,” ucap Yusri saat konferensi pers di Mapolres Jakarta Utara, Jumat (11/6/202).

Menurut Yusri, ini tidak hanya berhenti sampai di sini. Tim ini akan bergerak. Kita cari. Polisi turun untuk bersama-sama memecahkan. Polisi turun untuk gimana kita memecahkan masalah, sama dengan masalah sekarang ini. Kenapa truk itu sampai macet karena ada indikasi mereka untuk sengaja memacetkan, inilah salah satu cara mereka. Makanya kita perlu berdiskusi dengan stakeholder terkait. Kami mengharapkan pelaku-pelaku ini kita jerat hukuman dan rekomendasi pemecatan.

Yusri menegaskan para pelaku pungli untuk berhenti melakukan pungli. Yusri memastikan pihaknya akan menindak tegas para pelaku pungli.

“Satu yang perlu disampaikan lagi. Kami temukan di HP itu ‘hati-hati ada gerombolan yang datang ke sini’. Ini pelaku-pelaku semuanya. Makanya kami akan proses betul, kepada yang lain juga stop! karena ini sudah cukup lama mereka,” ungkapnya.

Yusri menjelaskan, para pelaku pungli ini tersebar di beberapa titik atau dikenal dengan pos yang berada di sepanjang jalan menuju Pelabuhan. Mereka masing-masing meminta uang dari para sopir truk kontainer yang lewat.

“Saya ambil contoh ada 5 pos ya. Di pos 1 fortun saja di pintu masuk security harus bayar Rp 2.000. Kemudian pos 2 masuk, biayanya masuk lagi Rp 2000. Masuk ke pos 3, itu harus bayar Rp 2000-5000. Ini saya ambil kecilnya karena kalau siang itu beda dengan malam, pengawasan siang lebih ketat,” ujar Yusri.

“Pengawasan bayar min Rp 5.000, terakhir keluar dipo harus bayar lagi Rp 2.000. Jadi total di fortun ini sekitar Rp 15.000. 1 hari bisa 300 kendaraan kontainer loh. Coba dikalikan. Sekitar Rp 6 juta yang dikeluarkan oleh sopir-sopir. Kemudian perusahaan DKM, ada 4 pos. Total semua per 1 kontainer ada Rp 11.000. Sehari bisa Rp 350-500 ribu untuk kendaraan per 1 kontainer, belum lagi preman-preman yang di luar itu Sengaja buat macet, kemudian ketok kaca minta uang,” Jelasnya.(CS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *