Pandemi Covid-19 Justru Percepat Proses Pelaksanaan Transformasi PLN

by
Salah satu Program Transformasi PLN yakni Digital Power Plant, guna percepatan perbaikan berkelanjutan

BERITABUANA.CO, KUPANG – Pasca launching Program Transformasi PLN, kondiisi Pandemi Covid-19 justru dijadikan momentum percepatan proses pelaksanaan program tersebut.

“Pada awal peluncuran Transformasi PLN pada April 2020 lalu, telah ditetapkan 20 Program terobosan, yang pada tahun 2021 ini jumlahnya bertambah menjadi 24 Program,” tegas .Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini dalam siaran persnya, Senin (7/6/2021).

Dikatakan Zulkifli Zaini, melalui Transformasi, PLN ingin mencapai perbaikan yang berkelanjutan, baik secara operasional maupun finansial di tahun 2024. Mimpi besar ini hendaknya dikawal dengan mencurahkan segenap daya upaya dan potensi yang dimiliki, dengan melakukan pembenahan dan pembaruan, dalam penataan dan pengembangan PLN.

Dengan penerapan Transformasi, aku Zulkifli Zaini, laba bersih PLN telah meningkat 39,3 Persen dari Rp 4,27 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp 5,95 triliun pada tahun 2020. Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC Indonesia) yang mengaudit Laporan Keuangan PLN tahun 2020 mengatakan bahwa Transformasi PLN memperkuat daya tahan perusahaan di situasi pandemi, bahkan membukukan peningkatan laba bersih dengan efisiensi cara kerja.

“Salah satu Program Terobosan yakni Digital Power Plant, dengan menerapkan teknologi digital pada pembangkit-pembangkit PLN,” tandas Zulkifli Zaini.

Dijelaskan Zulkifli Zaini, bahwa Digital Power Plant telah naik pada status Business As Usual (BAU) di antara 24 Program Terobosan. Ini artinya transisi ke tata kelola digital, telah sukses menjadi cara baru PLN sekarang dan ke depan.

“Percepatan digitalisasi pembangkit ini telah dimulai PLN sejak tahun lalu, sebagai upaya meningkatkan keandalan, efisiensi, dan daya saing pembangkit PLN Group,” ungkap Zulkifli Zaini.

Dijelaskan Zulkifli Zaini, total kapasitas pembangkit yang tata kelolanya menuju digital adalah sekitar 30 Giga Watt (GW), atau 75 Persen dari total kapasitas pembangkit PLN.

“Terobosan Digital Power Plant ini termasuk yang kami percepat prosesnya, mengingat unit-unit pembangkit listrik adalah infrastruktur utama perusahaan dalam menyediakan layanan kelistrikan bagi para pelanggan,” tambah Zulkifli Zaini.

Lebih lanjut dikatakan, dari sisi keandalan sistem, terimplementasinya Program Terobosan Digital Power Plant ini, meningkatkan faktor kesiapan (EAF) sekaligus menurunkan tingkat pemadaman (EFOR).

“Selain itu, akan ada efisiensi generator dan konsumsi bahan bakarnya (NPHR). Di samping mengefisienkan beban operasional perusahaan, peningkatan keandalan akan berpengaruh pada peningkatan kualitas layanan kelistrikan kepada para pelanggan PLN,” pungkasnya. (rls/iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *