BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pemerintah diminta untuk dapat segera mengatasi persoalan yang tengah dialami industri penerbangan Nasional yang tertekan saat ini akibat pandemi Covid-19.
Bahkan, dua maskapai Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air disebut akan melakukan restrukturisasi jumlah pegawainya, dalam upaya menekan beban keuangan perusahaan.
“Harus dicari jalan keluar untuk selamatkan industri penerbangan kita. Jangan sampai ada kesan mendiamkan, yang akhirnya maskapai kita menjadi ambruk,” kata Anggota Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti kepada awak media, dimuat Kamis (27/5/2021).
Masih dikatakan dia, pemerintah bisa memberikan insentif fiskal maupun keringanan lainnya bagi perusahaan penerbangan yang terdampak pandemi. Tujuannya, sambung Novita, agar tidak melakukan pemangkasan karyawan secara berkepanjangan.
“Harus ada insentif, mungkin usulan ini dapat dipikirkan pemerintah. Kalau ada pengurangan karyawan dengan pensiun dini atau tawarkan pengunduran ini, maka akan ada pengangguran baru nantinya,” sebut legislator dari Dapil Cilacap-Purwokerto itu.
Sebab, kata dia, pengangguran baru nanti akan menjadi masalah dikemudian hari jika tidak ditanggulangi pemerintah sejak dini.
“Harus diberikan pelatihan sebelum akhirnya pensiun dini. Mereka harus tetap produktif, jangan malah nanti meningkatkan masyarakat berpenghasilan rendah,”pungkasnya.
Seperti diberitakan, PT Garuda Indonesia (GIAA) menjalankan dua langkah dalam menekan biaya operasionalnya untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Dua langkah tersebut yakni menawarkan program pensiun dini dan akan memangkas operasional 50 persen pesawatnya. (Jal)
