Anis Matta: Indonesia Bersama Turki Bisa Mainkan Peran Sebagai Meditor

by
Ketum DPN Partai Gelora Indonesia, Anis Matta.

BERITABUAN.CO, JAKARTA – Pasca kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hamas dari Palestina, pada Jumat dini hari tadi, saatnya Indonesia bersama Turki memainkan perannya untuk memediasi kelompok-kelompok perlawanan di Palestina.

Hal itu dikemukakan oleh Ketua Umum DPN Partai Gelora, Anis Matta didampingi Sekjen Mahfuz Sidik dalam acara Halal bi Halal dan Dialog tentang Palestina dengan awak media di kantor Media Center Gelora, Jumat (21/5/2021).

Menurut Anis, pasca gencatan senjata dilaksanakan, maka potensi kemerdekaan Palestina dari Israel kian terbuka karena kuatnya dukungan negara-negara Timur Tengah dan negara Barat. Ditambah lagi, utang budi atas peristiwa Holocaust ketika jutaan orang Yahudi dibantai di Eropa sudah terbayarkan dengan pembantaian yang dilakukan oleh tentara Israel atas rakyat Palestina.

“Selama ini Eropa, terutama Jerman, tidak bersikap tegas pada Israel karena dianggap menjadi korban dalam peristiwa Holocaust yang diberlakukan di zaman kepemimpin Hitler di Jerman,” ungkap mantan Wakil Ketua DPR RI itu.

Oleh karena itu, lanjut Anis Marta, dukungan negara-negara Eropa atas Israel mulai berkurang setelah menyaksikan kejadian terakhir di Gaza, ketika banyak warga sipil terbunuh akibat serangan rudal Israel.

Atas alasan itulah, Anis menilai sebagai dua negara yang berpenduduk Islam terbesar, seharusnya Presiden Jokowi dan Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan bisa memainkan peran mediator di antara kelompok perlawanan seperti Hamas dan Fatah.

Sejauh ini Hamas lebih banyak melakukan perjuangan bersenjata dalam menghadapi Israel, sedangkan Fatah lebih memilih cara diplomasi. Upaya Fatah dalam diplomasi mencapai puncaknya saat dicapainya Perjanjian Oslo pada 2004 soal pendirian dua negara Israel dan Palestina yang hidup berdampingan secara damai.

“Momen gencatan senjata ini bisa dimamfaatkan Indonesia dan Turki untuk memainkan peran memediasi kelompok perlawanan yang sekarang kian terlihat mulai bersatu,” ujar Anis sambil menambahkan bahwa gencatan senjata yang diumumkan tersebut pada dasarnya merupakan kemenangan bagi Hamas yang telah membuat sistem pertahanan Israel kewalahan.

Apalagi sistem pertahanan Iron Dome milik Israel tidak mampu menghadapi serangan roket Hamas meski korban tewas di pihak Hamas lebih banyak dari Israel, demikian Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia itu. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *