BERITABUANA.CO, KUPANG — Baik kue maupun roti yang ditawarkan di Toko Suka Roti, dalam pengolahannya 100 Persen tanpa pengawet, sehingga hanya bertahan paling lama dua hari.
“Roti dan kue yang kami jual, lewat dua hari pasti sudah jamuran,” ujar Owner Suka Roti, David Liudianto ditemui di Toko Suka Roti, Selasa (11/5/2021).
Menurut David Liudianto, toko rotinya berbeda dengan toko roti yang lain, yang bisa bertahan sampai 10 hari tanpa berjamur.
“Pernah ada pembeli menduga roti kami sudah lama karena berjamur, memang roti kita dua hari saja sudah berjamur. Apalagi roti tawar hanya bertahan satu setengah hari, karena tanpa bahan pengawet,” kata David Liudianto.
Masyarakat perlu diberi edukasi, lanjut David Liudianto, karena menjadi tradisi membeli roti lalu disimpan sampai berhari-hari. Hal itu sebenarnya tidak baik dilakukan.
Diakui David Liudianto, Suka Roti telah melebarkan sayapnya, total kini terdapat 14 outlet Toko Suka Roti, yakni 10 Outlet di Kupang, dan masing-masing satu outlet di Labuan Bajo, Maumere, Atambua dan Kefamenanu.
“Semua ini karena penyertaan Tuhan, disamping melihat kompetitor yang hanya memiliki satu toko. Dari tahun 2014 mulai berdiri, kini sudah ada 14 Outlet dibeberapa kabupaten di NTT,” ujarnya.
Selain fokus pada kualitas roti, tegas David Liudianto, pihaknya juga terus mempercantik toko-tokonya, sebagai salah satu daya tarik juga.
“Mungkin toko kami Instagramable, jadi bagus untuk foto-foto. Apalagi kita beri fasilitas WiFi, banyak anak-anak muda dan remaja yang datang,” tandasnya.
Disamping itu, tambah David Liudianto, harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau, untuk roti manis antara Rp 5.500 – Rp 8.500, roti tawar Rp11.000 dan roti balok yang paling mahal Rp 25.000 yang isinya macam-macam.
“Setiap bulan kami selalu berusaha mengeluarkan varian baru, sehingga pelanggan semakin banyak pilihan,” pungkasnya. (iir)
