BERITABUANA.CO, DEPOK – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menggelar puncak acara hari jadi ke 22 Kota Depok secara virtual, Selasa (27/4/2021), di aula lantai 10 Dibaleka II. Pada kesempatan itu, Kota Depok memastikan sebagai suku Betawi Melayu.
Walikota Depok Mohammad Idris dalam konferensi pers usai puncak acara HUT Depok mengatakan, yang namanya budaya itu berproses dan konstruktif, sedangkan budaya Kota Depok ini, pengaruh dari budaya Jakarta, Betawi termasuk dari Sunda.Maka Depok merupakan Suku Betawi Melayu.
“Semua itu bagian dari proses asimilasi daripada kebudayaan Depok, tapi kita tidak bisa lupakan kebudayaan asli,” ujarnya, Selasa, (27/4/2021).
Bahkan, kata Dia, agar terlihat beda dengan Suku Betawi asli, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan telah menetapkan orang Depok sebagai betawi melayu.
Meski ornamen dan seni budaya seperti musik dan tarian masih kental dengan budaya betawi, Idris menuturkan, nanti akan dikembangkan lagu dan tarian yang benar-benar asli Betawi melayu.
“Kita sudah mulai kembangkan itu, seperti membangun rumah budaya, bangun halte dengan ciri khas gigi bajing. Kita pun akan kembangkan potensi budaya yang di Duren Mekar H Rasyidi, nanti akan kita beri SK sebagai identitas budaya asli warga depok,” katanya.
Sementara itu, Budayawan Andi Yahya Saputra selaku Nara sumber dalam gelar budaya dalam puncak acara tersebut memaparian, pada abad kedua ada kerajaan Salapan Negara di wilayah utara Jakarta, abad ke 5 masuk kerajaan Taruma Negara dan abad 7-9 masuk Kerajaan Sriwijaya hingga kerajaan kecil Sunda Pajajaran.
“Sejarah orang Depok dalam buku yang diterbitkan dinas pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat, orang Depok menjadi rakyat dari 3 kerajaan besar itu, ” katanya.
Ada juga di muara beres, terang dia, ada kerajaan kecil di perbatasan pasar minggu yakni kerajaan dibawah Sunda pajajaran, yang mengelola kawasan pelabuhan Sunda Kelapa.
“Kita orang Depok, jadi akar kebudayaan atau kultur disini, di belakang kawasan batavia ownlanden, wilayah kultur dari Jakarta sampai dengan Gunung Salak, jadi suku dan budaya betawi melayu,” katanya. (Rki)
