BERITABUANA.CO, JAKARTA – Politisi senior PDI Perjuangan Jakobus Kamarlo Mayong Padang atau Kobu mengusulkan Maruarar Sirait sebagai salah satu calon menteri di Kabinet Indonesia Maju (KIM) yang dikabarkan bakal dibongkar pasang oleh Presiden Jokowi. Pria yang akrab dipanggil Ara itu dinilai layak menjadi salah satu menteri karena punya kapasitas yang memadai.
“Tak hanya punya kapasitas, Ara saya kira juga memiliki integritas sebagai syarat penting untuk bagi seorang pejabat penyelenggara negara atau menteri,” kata Kobu yang dihubungi beritabuana.co, Senin (19/4/2021).
Menyusul dibentuknya Kementerian Investasi dan disatukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Ristek (Kemenristek), wacana reshuffle kabinet Indonesia Maju semakin menguat. Saat ini muncul beberapa nama yang disebut-sebut akan menjadi Menteri Investasi dan Mendikbud/Ristek.
Antara lain adalah tokoh muda dari Nahdlatul Ulama (NU) Witjaksono, anggota DPR dari Fraksi Nasdem yang juga menantu Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Muhammad Rapsel Ali maupun tokoh Muhammadiyah Abdul Mukti. Selain itu, juga beredar isu ada beberapa menteri yang akan di kocok ulang atau di reshuffle.
Menurut Kobu, Presiden Jokowi patut mempertimbangkan dan memberi kesempatan pada Ara masuk dalam kabinetnya apabila benar kabinet Indonesia Maju mau dirombak. Apalagi bagi Presiden Jokowi, nama Ara bukan lah asing, karena mereka sudah memiliki hubungan yang baik.
Sejak pilpres 2014, Ara merupakan salah satu tim sukses Jokowi. Begitu juga pada waktu pilpres 2019, Ara ikut berkampanye hingga sukses mengantarkan Jokowi sebagai Presiden RI periode kedua.
“Kalau periode pertama Ara belum bernasib baik, mungkin periode kedua pemerintahan Jokowi ini Ara bisa diberi kesempatan sebagai menteri. Pos mana yang cocok, tentu presiden bisa mengaturnya,” usul Kobu.
Mantan anggota DPR ini menambahkan, selain punya kapasitas dan integritas, serta sudah menjalin hubungan baik dengan Presiden Jokowi, rekam jejak Ara juga tak perlu diragukan.
“Saya kira Ara layak menduduki jabatan menteri, idiologinya juga jelas, dan sama dengan presiden, sama-sama pekerja keras,” imbuhnya. (Asim)
