Sumba Tengah Model Pembangunan Sektor Pertanian Terintegrasi

by
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat saat berada di panen padi Food Estate di Kabupaten Sumba Tengah

BERITABUANA.CO, KUPANG – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menetapkan Kabupaten Sumba Tengah sebagai Model Pertanian Terintegrasi di NTT.

“Tahun 2022, diharapkan dukungan masyarakat melalui DPRD Provinsi NTT, untuk kami anggarkan Pabrik Pakan Ternak di Sumba Tengah, sehingga Sumba Tengah menjadi Pusat Gerakan Pertanian yang terintegrasi karena proses dari hulu hingga hilir ya dikerjakan dengan baik,” ujar Viktor Laiskodat saat acara Panen Padi di Lokasi Food Estate.

Dalam siaran pers Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Jumat (16/4/2021) dijelaskan, Viktor Laiskodat juga menginginkan Pulau Sumba agar menjadi rantai pemasok kebutuhan daerah lain.

“Pulau Sumba sebagai Pulau terindah, kedepanya harus memiliki Rantai pasok kebutuhannya yang disediakan dari dalam Pulau Sumba sendiri, untuk itu kita mulai Tanam Jagung Program TJPS di Sumba Timur dengan luasan lahan 10.000 ha, selanjutnya di Sumba Barat dengan luasan lahan 3.000 ha dan Sumba Barat Daya dengan luasan lahan 5.000 ha,” kata Viktor Laiskodat.

Sementara itu, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Lecky F. Koli menyampaikan bahwa pihaknya siap menindaklanjuti dan segera koordinasi dengan Pemerintah Daerah, untuk mengimplementasikan Program TJPS sesuai target yang telah di tetapkan.

“Untuk menindaklanjuti, kami akan melakukan koordinasi dan konsolidasi bersama Pemkab Sumba Timur untuk persiapan lahan, benih, pupuk dan alsintan guna percepatan pencapaian target Program TJPS Dapat terlaksana di Sumba Timur dan selanjutnya di Sumba Barat serta Sumba Barat Daya,” ungkap Lecky Koli.

Kepala Dinas PUPR, Maksi Nenabu menyampaikan dukungannya terhadap Program TJPS terkait infrastruktur pendukungnya.

“Arahan Gubernur wajib kami tindaklanjuti, untuk di Pulau Sumba, terkait dukungan terhadap implementasi Program TJPS paska badai ini,” ujar Maksi Nenabu.

Langkah percepatan yang akan dilakukan, tambah Maksi Nenabu, di antaranya koordinasi Dengan Pemkab Sumba Timur dan PT. Nindya Karya, serta Balai Wilayah Sungai NT II untuk Perbaikan sementara Bendungan Lambanapu, dan perlebaran akses darurat ruas jalan Waikabubak – Padedeweri yang dikerjakan dalam waktu yang cepat.

Sedangkan Jembatan Lailunggi di Karera, dikarenakan alur air telah memperlebar sungai, maka perbaikannya akan dilakukan pembangunan tambahan bentangan baru sepanjang 20 meter dari panjang jembatan awal 40 meter, sehingga total panjang jembatan menjadi 60 meter yang penangananya diusulkan Kementrian PUPR dan penanganan secara darurat juga dilakukan untuk kelancaran akses transportasi. (rls/iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *