Pertanian Hidroponik Beraplikasi Smart Farming Mudah dan Menguntungkan

by
Instruktur Pertanian Hidroponik Apep Saepulloh menjelaskan hidroponik cabe.

BERITABUANA.CO, LEMBANG–Balai Latihan Kerja (BLK) Lembang terlihat asri dan indah karena tak hanya berdiri bangunan megah tapi hamparan tanaman yang hijau menyejukan. Setiap tamu yang datang tak sekadar ingin menikmati keadaan itu, melainkan ingin memperoleh informasi mengenai kegiatan yang ada di BLK.

Terlebih dalam keadaan pandemi Covid-19 saat ini yang berdampak pada kondisi ekonomi sehingga banyak perusahaan yang terpaksa harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Dalam hal ini diperkirakan ada sekitar tiga juta orang pekerja/buruh di Indonesia kehilangan pekerjaannya.

Kepala BLK Lembang Tuti Haryanti. ST, MSI memahami betul keadaaan tersebut. Sebagai kepanjangan dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang bersentuhan langsung dengan masyarakat tidak bisa diam melihat realiatas yang terjadi akibat pandemi. Langkah kerjasama dengan pemerintah daerah segera dilakukan sesuai dengan tugas BLK.

“Selain itu yang kami lakukan menghadapi keadaan ini adalah menyiapkan berbagai program pelatihan bagi pekerja/buruh terdampak pandemi,” tutur Tuti Haryanti yang akrab disapa Yanti yang ditemui di BLK Lembang, Rabu (18/3/2021). Setelah itu, imbuhnya, menjalin kerjasama dengan hotel, usaha katering, pembuatan sabun antiseptik dan wastafel, hingga mengolah lahan untuk pertanian.

Untuk diketahui BLK Lembang memiliki program pelatihan Kejuruan Pertanian, Processing, Mekanisasi Pertanian, Perikanan, dan Kejuruan Peternakan. Saat ini, menurut Yanti, Kejuruan Pertanian sedang diminati banyak orang, termasuk generasi millenial. Meski demikian dalam penerimaan jumlahnya tetap sesuai ketentuan, seperti pelaksanaan pembukaan pelatihan boarding angkatan II Tahun 2021 diikuti sebanyak 48 orang.

Dari jumlah itu, rinciannnya untuk pembudidayaan ikan hias dengan 16 orang, ternak burung puyuh dengan 16 orang dan pertanian untuk pembudidayaan sayuran hidroponik juga dengan jumlah 16 orang. Saat ini pertanian Hidroponik menjadi pertanian alternatif bagi masyarakat karena dapat dijadikan tambahan pendapatan meski tak harus memiliki lahan. “Lewat pertanian Hidroponik dapat memetik hasil sayuran segar dan sehat,” jelas Yanti.

Seiring dengan perkembangan dunia digital, menurut Yanti, dunia pertania tak lagi mengandalkan sistem mekanisasi biasa, tetapi berkembang dengan penerapan teknologi internet. Karena itu, BLK Lembang dalam dunia pertanian melakukan pengembangan aplikasi berbasis android.

Terkait hal itu Instruktur Pertanian Hidroponik Apep Saepulloh menjelaskan, melalui aplikasi itu, petani dapat mengontrol sistem pengairan, pemupukan hingga temperatur suhu ruangan secara jarak jauh. Hal ini juga dapat diterapkan di kebun lapangan dan cara kerja aplikasi ini mudah dilakukan petani yang terbiasa menggunakan internet.

“Inilah yang disebut Aplikasi Smart Farming,” tutur Apep seraya menyebutkan, Smart Farming memiliki fitur pengendalian air, mengatur suhu air, temperature udara sampai kalender berkala. “Jadi, bertani Hidroponik bisa jadi hobi yang menguntungkan,” tegasnya.

Yanti membenarkan hal itu, karena lewat Hidroponik petani bisa menjawab kebutuhan sayur di lahan terbatas yang dapat dikembangkan di rumah-rumah. Selain itu, dengan pembudidayaan hidroponik ini juga bisa memanfaatkan lahan loteng sehingga rumah pun bisa terlihat lebih hijau dan produktif dengan hasil sayuran yang dibutuhkan.

Sehubungan hal itu Yanti menandaskan, pelatihan yang diberikan BLK tidak saja ilmu budidaya, tetapi juga memberikan dasar-dasar berwirausaha berupa softskill seperti mental wirausaha. “Hal ini karena suatu usaha tidak akan jalan tanpa didasari mental yang kuat,” pungkasnya. (Syaifullah H.)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *