by
Gunung Sinabung di Sumut mulai erupsi, AirNav antisipasi dampak penerbangan.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) kembali erupsi dengan mengeluarkan guguran awan panas pada, Selasa (2/3/2021) pukul 06.42 WIB.

Untuk itu, AirNav Indonesia langsung mengeluarkan International NOTAM Office. “AirNav Indonesia telah merilis 2 buah ASH NOTAM (ASHTAM) terkait aktifitas erupsi Gunung Sinabung,” ungkap Yohanes Harry Douglas Sirait, Manager Hubungan Masyarakat AirNav Indonesia dalam statementnya,di Jakarta, Selasa (2/3/2021).

Ia menyebutkan, NOTAM tersebut dengan detail: Nomor : ASHTAM 2159
Sumber : VAWR, Waktu : 2 Maret 2021 pukul 01.15 UTC, Status : RED ALERT.
Detail Abu Vulkanik : Ketinggian dari permukaan tanah – Flight Level F250 (pengamatan pada pukul 00.20 UTC), bergerak ke arah Barat dengan kecepatan 15 kt, dan Nomor : ASHTAM 2160, Sumber : VAWR, Waktu : 2 Maret 2021 pukul 02.16 UTC Status : RED ALERT, Detail Abu Vulkanik : Ketinggian dari permukaan tanah – Flight Level F400 (pengamatan pada pukul 01.20 UTC), bergerak ke arah Barat dengan kecepatan 25 kt.

Menurutnya, Pilot Wings Air Penerbangan 1248 rute Medan Kuala Namu – Nias Binaka yang melakukan melalui observasi visual pada pukul 08.45 WIB melaporkan bahwa abu vulkanik Gunung Sinabung terlihat
sampai dengan ketinggian 12,000 kaki di atas permukaan air laut dan mengarah ke barat, namun dinyatakan tidak signifikan terhadap pergerakan dan jarak pandang pesawat.

“Sampai berita ini disampaikan (2/3/2021) pukul 11.30 WIB, tidak ada dampak signifkan aktifitas erupsi Gunung Sinabung terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia, baik di Cabang Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC) maupun Cabang Medan,” tutur Yohanes.

Kendati tidak ada dampak signifikan, tambahnya, AirNav Indonesia tetap melakukan langkah antisipasi antara lain Cabang JATSC membuat plotting area untuk pesawat terbang menghindari area di sekitar Gunung Sinabung melalui Radar Vector, dan Cabang Medan dengan mengarahkan pesawat yang terbang dari dan menuju Bandar Udara Internasional Kuala Namu menjauhi area di sekitar Gunung Sinabung melalui Radar Vector.

Menurutnya, AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan stakeholder penerbangan terkait, dan bersiaga mengantisipasib perkembangan aktifitas erupsi Gunung Sinabung yang berpotensi mempengaruhi kegiatan operasional
penerbangan.

“Informasi terkini akan selalu kami perbaharui sesuai kondisi di lapangan,” tutup Yohanes. (Yus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *