Hasil Penelitian BK DPR Harus Perkuat Fungsi Kedewanan

by
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian. (Foto: Pemberitaan DPR)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian berharap para peneliti di lingkungan Badan Keahlian DPR RI untuk semakin meningkatkan kontribusi yang signifikan. Baginya, kontribusi menjadi sangat penting supaya bisa menghasilkan penelitian yang akuntabel, sekaligus mampu membuat peta pemahaman kebijakan yang bernas dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan, serta mendukung fungsi Kedewanan.

“Kadang kami (Anggota Dewan, red) tidak memiliki cukup waktu untuk membaca hasil rekomendasi yang sangat tebal. Jadi ini menjadi satu keahlian tersendiri dan sangat penting. Tentu saja keahlian ini sangat dibutuhkan. Membangun pemahaman terhadap penelitian pun juga tidak kalah penting kepada publik. Jangan sampai ada kebijakan-kebijakan yang baik, salah dipahami oleh publik,” jelas Hetifah di sela-sela ‘Workshop Series Research Based Legislative Agenda: Research for Legislative Agenda’ yang diselenggarakan BK DPR RI, di Gedung Sekretariat Jenderal DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (17/2/2021).

Selain menghasilkan penelitian yang akuntabel, bernas, dan mudah dipahami, diperlukan sosialisasi hasil penelitian yang mampu memersuasi masyarakat baik lewat media konvensional dan digital. Menurut Hetifah dengan adanya sosialisasi ini, sebuah kebijakan akan lebih mudah diterima dan bisa menjadi bagian dari gerakan civil society.

Dirinya juga menerangkan setiap konstituen memiliki permasalahan yang kompleks. Tidak hanya kompleks, namun memiliki perspektif isu yang berbeda dan harapan yang berbeda. DPR RI sebagai lembaga yang memiliki perwakilan konstituen menjalankan tiga fungsi di antaranya legislasi, anggaran, dan pengawasan. Tiga fungsi ini tentu perlu didukung dan diperkuat dengan data, fakta , dan bukti yang ada di dalam penelitian khususnya yang dibuat oleh para peneliti di Badan Keahlian DPR RI.

Di sisi lain, politisi Fraksi Golkar itu memahami, untuk menghasilkan penelitian berkualitas, tentu membutuhkan anggaran yang besar. Selama 10 tahun menjadi legislator, Hetifah menyadari, di tengah arus informasi yang tidak pernah berhenti, mengerjakan penelitian memang membutuhkan metodologi yang selektif dan ketat, melibatkan berbagai pihak, dan kompetensi yang mumpuni supaya bisa menghasilkan rekomendasi untuk kebijakan yang transparan, tepat sasaran, dan efektif.

“Kami memahami proses riset yang berkualitas membutuhkan anggaran yang besar, namun perlu diperhatikan jangan sampai ada kesan penelitian mahal namun tidak ada hasil yang signifikan terhadap dalam proses pengambilan kebijakan,” pungkas legislator dapil Kalimantan Timur itu. (Kds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *