BERITABUANA.CO, JAKARTA – Aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law Undang-Undang tentang Cipta kerja (UU Ciptaker) yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat, mulai dari kelompok pekerja, mahasiswa sampai pelajar hampir disejumlah daerah beberapa hari lalu dan berujung anarkis, mendapat sorotan Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto. Ia menilai aksi itu dikarenakan belum baca draf UU tersebut dan banyak terjadi hoaks.
“Sekarang ini, yang kemarin demo itu belum baca hasil Omnibus Law itu, dan banyak hoaks. Banyak hoaks di mana-mana, seolah-olah ini enggak ada, itu enggak ada, dikurangi,” kata Prabowo dalam wawancara khusus Courtesy DPP Partai Gerindra, yang direkam melalui video pada Selasa (13/10/2020).
Lebih lanjut, Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini menjelaskan, bahwa UU Ciptaker yang dirancang oleh pemerintah akan memberikan kemudahan-kemudahan dalam perputaran kehidupan, terutama dari segi ekonomi.
“Jadi banyak sekali yang mau dirapikan, disederhanakan, birokrasi dipangkas, supaya timbul pertumbuhan. Tanpa pertumbuhan tidak mungkin ada perbaikan kehidupan ekonomi, dan dengan demikian kehidupan buruh akan tambah parah,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, Prabowo menyebutkan kalau UU Ciptaker yang disiapkan tersebut akan memenuhi sebanyak 80% tuntutan dari kaum buruh ataupun pekerja. Namun, ia akui pemerintah tidak bisa secara penuh mengakomodirnya.
“Ya kita tidak bisa 100 persen, namanya politik negara, kadang-kadang kita harus mengerti kita harus, kadang-kadang ada kebutuhan ini itu, ada keperluan, ya kan, kita butuh investasi dari mana-mana,” tutup Prabowo. (Kds)
