Jaksa Agung Ingatkan Kualitas dan Kemampuan SDM Intelijen Harus Ditingkatkan

by
by

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Jaksa Agung, ST Burhanuddin menegaskan, fungsi intelijen pada jajaran Kejaksan RI sangat penting dalam mendeteksi segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang berpotensi dapat mengganggu kebijakan atas penegakan hukum.

Karena itu, sumber daya manusia intelijen kejaksaan harus mampu meningkatkan kualitas dan profesionalisme. Apalagi tugas dan fungsinya sebagai mata dan telinga insan Adhyaksa tentunya akan menjadi parameter keberhasilan institusi Kejaksaan RI, khususnya dalam penegakkan hukum.

“Mendasari arti pentingnya intelijen, maka perlu membangun sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni,” kata Jaksa Agung saat membuka rapat kerja teknis (Rakernis) pada satuan kerja Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (29/09/2020), di Jakarta.

Menurutnya, SDM merupakan kunci dan peran utama dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas intelijen. Tanpa dukungan SDM yang memiliki kapasitas unggul dan berintegritas, kegiatan intelijen tidak akan berjalan dengan baik, meskipun telah dilengkapi dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai.

“Kapasitas SDM berorientasi pada kemampuanlah yang akan menentukan berhasil tidaknya aparat intelijen menyelesaikan pekerjaan yang diemban,” katanya.

Berangkat dari kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas SDM Intelijen yang unggul dan berintegritas, Jaksa Agung Burhanuddin mengurai beberapa langkah yang perlu dilakukan segenap jajaran intelijen Kejaksaan.

Diantaranya, agar selalu meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini aparat intelijen harus senantiasa mengikuti sekaligus mencermati berbagai perkembangan dinamika sosial dan perubahan yang terjadi dalam sistem hukum nasional.

Selain itu, peningkatan penguasaan dan pemanfaatan teknologi informasi. Mengingat, jajaran intelijen juga tidak boleh menutup mata terhadap kemajuan dan pesatnya perkembangan teknologi informasi digital dewasa ini.
“Harus mampu menjadikannya sebagai instrument utama untuk mendorong terciptanya intelijen Adhyaksa yang modern,” kata Burhanuddin menandaskan.

Selanjutnya mengubah budaya kerja. Dalam hal ini, jajaran intelijen agar tidak bersikap pasif, terjebak pada rutinitas dalam melaksanakan kegiatan, semisal pengumpulan data, fakta, maupun informasi saja.
“Tetapi harus giat dan bersikap proaktif, sekaligus berinovasi menyikapi berbagai dinamika sosial kebangsaan yang ada,” ujarnya.

Dan terakhir menciptakan lingkungan (environment) yang berintegritas. Dalam konteks ini, Bidang Intelijen harus menciptakan lingkungan yang selalu konsisten untuk menjalankan nilai-nilai integritas.
“Sehingga diharapkan nilai-nilai itu akan tumbuh dan mengakar dalam diri setiap insane intelijen Adhyaksa yang berada di dalamnya,” kata Burhanuddin.

Pada akhirnya Jaksa Agung Burhanuddin berharap Bidang Intelijen dapat menjadi salah satu tumpuan yang mampu mengangkat kembali citra Kejaksaan di mata masyarakat.

Untuk itu, Burhanuddin mengingatkan kembali bahwa Rakernis Bidang Intelijen Kejaksaan yang diselenggarakan dalam waktu singkat ini haruslah dimanfaatkan dengan baik dan optimal oleh seluruh peserta.

“Saya minta kalian harus aktif saling bertukar pendapat guna mencari solusi bersama, dalam memberikan kontribusi pemikiran yang positif dan inovatif dalam rangka mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas intelijen di kemudian hari,” kata Burhanuddin menandaskan.Oisa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *